Sakit yang Berbuah Surga, Oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid al-Huda Berbek, Waru, Sidoarjo.
PWMU.CO – Kajian ini berdasarkan hadits sebagai berikut:
عَن عَطَاءُ بْنُ أَبِى رَبَاحٍ قَالَ قَالَ لِى ابْنُ عَبَّاسٍ أَلاَ أُرِيكَ امْرَأَةً مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ قُلْتُ بَلَى . قَالَ هَذِهِ الْمَرْأَةُ السَّوْدَاءُ أَتَتِ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَتْ إِنِّى أُصْرَعُ ، وَإِنِّى أَتَكَشَّفُ فَادْعُ اللَّهَ لِى . قَالَ « إِنْ شِئْتِ صَبَرْتِ وَلَكِ الْجَنَّةُ وَإِنْ شِئْتِ دَعَوْتُ اللَّهَ أَنْ يُعَافِيَكِ » . فَقَالَتْ أَصْبِرُ . فَقَالَتْ إِنِّى أَتَكَشَّفُ فَادْعُ اللَّهَ أَنْ لاَ أَتَكَشَّفَ ، فَدَعَا لَهَا
Dari Atho bin Abi Robaah, ia berkata bahwa Ibnu Abbas berkata padanya, “Maukah kutunjukkan wanita yang termasuk penduduk surga?” Atho menjawab, “Iya mau.” Ibnu Abbas berkata, “Wanita yang berkulit hitam ini, ia pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, lantas ia pun berkata, Aku menderita penyakit ayan dan auratku sering terbuka karenanya.
Berdoalah pada Allah untukku. Nabi ahallallahu ‘alaihi waaallam pun bersabda: “Jika mau sabar, bagimu surga. Jika engkau mau, aku akan berdoa pada Allah supaya menyembuhkanmu.”
Wanita itu pun berkata, “Aku memilih bersabar.” Lalu ia berkata pula, auratku biasa tersingkap (kala aku terkena ayan). Berdoalah pada Allah supaya auratku tidak terbuka.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berdoa pada Allah untuk wanita tersebut. (HR Bukhari, Muslim, Ahmad dll)
Wanita Ahli Surga
Dalam hadits di atas diceritakan seorang wanita berkulit hitam—di antaranya menyebut namanya Sairah al Asadiyyah ada yang menyebut Saqirah. Beliau ditimpa penyakit ayan atau epilepsi yaitu penyakit yang menyerang pada sistem syaraf disertai kejang dengan koma pada otot. Ketika penyakitnya sedang menyerang selalu disertai aurtanya tersingkap. Di antaranya ada yang mengatakan penyakit epilepsi disebabkan oleh jin yang merasukinya.
Wanita tersebut mengeluh kepada Rasulullah untuk di doakan agar sembuh dari penyakitnya itu, akan tetapi memberikan alternatif untuk tetap dalam sakitnya atau di doakan agar sembuh, akan tetapi jika tetap sakit dan dijalaninya dengan sabar maka jaminannya adalah surga.
Maka wanita tersebut memilih untuk tetap sakit saja dan akan ia jalani dengan penuh kesabaran, karena ia sangat berharap masuk ke dalam surga. Dan itulah sesungguhnya cita-cita utama bagi setiap mukmin.
Di samping itu wanita tersebut mengeluhkan bahwa saat penyakitnya itu datang auratnya juga tersingkap, maka pada bagian ini ia meminta kepada Rasulullah untuk tidak tersingkap auratnya Ketika datang dan Rasulullah mengabulkannya. Inilah wanita yang sudah dijamin masuk surga oleh Rasulullah karena kesabarannya menderita penyakit.
Buah dari Kesabaran
Sudah seharusnya sabar menjadi sifat bagi seorang mukmin, karena sabar itu merupakan wujud dari tawakal kepada Allah atas apa yang menimpanya. Tawakal merupakan puncak ekspresi seorang mukmin atas keimanannya yang benar kepada Allah Subhanahu wa Taala.
Maka tatkala seorang mukmin belum dapat bersabar dalam semua aspek kehidupannya itu berarti menunjukkan tingkat kualitas keimanannya yang belum standar. Perlu terus ada upaya yang dilakukan untuk mencapai keimanan yang sebaik-baiknya.
Oleh karena itu sabar itu pahalanya tak terhingga atau dalam bahasa al-Quran disebut bighairi hisab.
قُلۡ يَٰعِبَادِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ رَبَّكُمۡۚ لِلَّذِينَ أَحۡسَنُواْ فِي هَٰذِهِ ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةٞۗ وَأَرۡضُ ٱللَّهِ وَٰسِعَةٌۗ إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّٰبِرُونَ أَجۡرَهُم بِغَيۡرِ حِسَابٖ ١٠
Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (az-Zumar: 10)
Kesabaran itu tiada batas, tidak sebagaimana ada orang yang berkata ‘kesabaranku telah habis’. Sabar merupakan buah dari imannya yang benar dan kuat, dan sabar merupakan perisai atau daya tahan bagi setiap mukmin dari goncangan dalam kehidupannya di dunia.
Dalam hadits di atas sekaligus menggambarkan bahwa surga itu dapat diraih dengan berbagai macam cara sebagaimana yang telah di ajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Di antaranya adalah sabar ketika ditimpa suatu penyakit.
Hal ini tentu tidak ringan, karena ketika tidak lagi sabar banyak sekali yang kemudian diungkit-ungkitnya atas kebaikan yang dulu pernah ia lakukan. Dan seringkali orang yang ditimpa sakit itu kemudian merasa bahwa dirinya sedang ditimpa kesialan di dunia ini, maka jadilah ia tidak sabar bahkan kadang sampai keluar dari mulutnya sumpa serapah dan makian.
Maka sabar memiliki dua orientasi yaitu ketika ditimpa musibah atau ketika mendapat anugerah, dua-duanya merupakan ujian dari Allah yang harus dijalani dengan kesabaran. Sabar ketika ditimpa musibah jelas harus tetap dijalaninya tanpa harus melakukan aktivitas yang melanggar ketentuan agama.
Sabar ketika mendapat anugerah adalah agar tidak menjadi sombong dan juga kehilangan kepekaan dan empati kepada lainnya. Sehingga dalam keadaan bagaimanapun kita hendaknya sabar dan tawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Allahummaj’alna minal muttaqina washshabirin. Amin. (*)
Sakit yang Berbuah Surga adalah versi online Buletin Jumat Hanif Edisi 10 Tahun XXVII, 3 Maret 2023
Discussion about this post