Ajak Istighfar, Pidato Perdana Ketua PDM Sidoarjo Prof Dzo’ul Milal; Liputan Muh. Ernam, Kontributor PWMU.CO Sidoarjo
PWMU.CO – Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Sidoarjo 2022-2027 Prof Dr Dzo’ul Milal MPd menyampaikan pidato perdananya dengan istighfar.
Setelah terpilih dalam Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-11 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Ahad (5/3/2023), Dzo’ul Milal mengajak hadirin beristighfar tiga kali.
“Mari kita membaca istighfar tiga kali. Astaghfirullahaladzim, astaghfirullahaladzim, astaghfirullahal adzim. Alladzi lailaha illa huwal hayyul qayyum watiubu ilaihi,” dia memandu.
Dzo’ul Milal menjelaskan mengapa ia mengajak beristighfar. Menurutnya, ibarat orang mau shalat, istighfarmenyucikan hati. Istighfar bisa mengembalikan kondisi hati ini selama dinamika Musyda. “Periode ini kita mulai dengan wudhu, selanjutnya baru kita baca basmalah. Bismillahirrahmaanirahim,” lanjut Guru Besar Pendidikan Bahasa Inggris UIN Sunan Ampel Surabaya.
Tim Variatif
Setelah mengajah beristighfar dia meminta seluruh Anggota PDM Sidoarjo 2022-2027 untuk naik panggung untuk diperkenalkan. Dia mengatakan, “Ternyata pimpinan terpilih begitu variatif. Lokasi sangat variatif. Begitu juga variasi profesinya.”
Pertama Ikhsan SAG, psikolog ahli pendidikan dari Sidoarjo. Kedua Burhanuddin STHI MPp, ustadz, magister dari Candi. Ketiga Dr H Taufik Churahman MAg, ahli pendidikan agama, doktor pendidikan agama dari Tanggulangin.
Keempat Misbach MPd, guru agama dari Porong. Aslinya Tanggulangin tapi jadi Ketua Pimpinann Cabang Muhammadiyah (PCM) Porong. Kelima Dr Zainuddin MZ Lc MA, ustadz internasional dari Sidoarjo. Keenam Dr Ir P. K. Prabowo MT pengusaha dari Buduran. Ketujuh Drs H Utomo Sapto Atmodjo MM Ak, akuntan dari Sidoarjo. Kedelapan Arif Hidayat pengusaha dari Waru. Kesembilan Dr Nyong Eka Teguh Iman Santoso M Fili, akademisi dari Gedangan. Kesepuluh Imam Mafudzi, dosen dari Wonoayu.
“Saya sejak awal mengatakan semua tergantung kepada Allah. Yakinlah bahwa apa yang terjadi hari ini sudah tertulis di Lauful Mahfudz,” kata Prof Milal.
Tertulis di Lauhul Mahfudz
Dia mengungkapkan, “Allah sudah membisikkan, yang memperoleh suara terbanyak Pak Burhan. Namun Allah membisikkan kepada Pak Burhan untuk tidak bersedia. Jadi semua ini kita harus yakin bahwa semua karena Allah. Ini adalah amanah. Oleh sebab itu yang menerima amanah, innahum kanu dhalumanjahulaharus istighfar. Niatnya harus lillahi taala untuk membesarkan Muhammadyah.”
Mengutip tema Musyda “Membumikan Islam Berkemajuan, Memajukan Sidoarjo,” Prof Milal menjelaskan, maju berarti dalam ekonomi harus bisa mengangkat harkat derajat manusia. Umat Muhammadiyah di Sidoarjo tidak boleh berada dalam kemiskinan.
Dalam bidang pengetahuan harus bisa mengangkat umat Muhammadiyah supaya tidak terjadi kebodohan. Dalam bidang moral harus maju agar tidak kemerosotan moral. “Itu semua tidak terjadi tanpa dukungan Bapak Ibu sekalian yang di ruangan ini,” kata Wakil Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur itu.
Dia menambahkan, dalam buku Risalah Islam Berkemajuan landasan pertama adalah tauhid: menyatukan,mempersatukan. Umat se-Sidoarjo harus menyatu. Pimpinan Cabang Muhammadiyah, Pimpinan RantingMuhammadiyah, Aisyiyah, dan organisasi otonom harus menyatu. Kompak, utuh, tidak ada konflik.
“Kami sangat memohon PDM lama untuk selalu membimbing. Kita akan menciptakan program baru untuk kemajuan Sidoarjo,” harap dia.
Ketua PDM Sidoarjo sebelumnya, drh Zainul Muslimin sangat berbahagia telah berhasil mengantarkan PDM Sidoarjo dengan selamat. “Saya sangat bahagia mengantarkan beliau untuk menjadi Ketua PDM Sidoarjo. Kita punya SDM yang luar biasa. Banyak doktor yang bisa dipercaya untuk memimpin PDM Sidoarjo ke depan,” kataya.
Pria yang akrab disapa Ustadz Zainul ini berharap PDM Sidoarjo bisa memenuhi harapan yang sangat luar biasa. “Semoga Prof Milal bisa menjadi dirigen yang baik. Apalagi terpilih di Musyda sangat-sangat bermartabat bahkan melebihi Musywil,” katanya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni