PLPK Smamio Ikut Peringati Hari Jadi Kota Gresik dan World Hearing Day; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah. Editor Mohammad Nurfatoni.
PWMU.CO – UPT Layanan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (LP ABK) Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, dulunya dikenal UPT Resource Centre, memperingati Hari Jadi Ke-536 Kota Gresik sekaligus HUT Ke-49 Pemkab Gresik, Kamis (9/3/2023). Kegiatan ini sekaligus mengenalkan World Hearing Day 2023 yang rutin diperingati setiap 3 Maret.
Kepala UPT LP ABK Innik Hikmatin SPd MPdI menggandeng beberapa pihak untuk menyukseskan agenda besar ini. Pertama, Komisaris Daerah Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (PGPKT) yang dihadiri Dr dr Nyilo Purnami SpTHT-KL(K).
“Dokter Nyilo termasuk salah satu sosok yang membidani, mengawali lahirnya, Resource Centre (RC) ini. Dulu ketika awal berdirinya RC, beliau meminjamkan alat untuk mengecek gangguan pendengaran miliknya,” ujar Innik kepada PWMU.CO.
Penulis buku ‘Mendeteksi Dini dan Memandirikan Anak Berkebutuhan Khusus di Jawa Timur’ ini membenarkan. Dia lantas mengenang sudah membersamai UPT RC selama hampir sepuluh tahun.
“Kami bersepuluh, waktu tahun 2012 sempat diundang pelatihan di Perth selama tiga minggu,” kenangnya. Usai mengikuti pelatihan terapi wicara dan penanganan autisme, terbentuk RC di lima tempat. Yaitu Gresik, 2 Surabaya, Sidoarjo, dan Pasuruan.
Meski sempat terhenti karena pandemi, dr Nyilo bersyukur bisa memulai lagi pembinaan dan pendampingan. “Membantu penyediaan alat bantu dengar, membantu meremajakan alat-alat atau kalau perlu ditambah fasilitas lainnya,” imbuhnya.
Dalam kegiatan pagi itu, Ketua I Perhimpunan Ahli Ilmu Penyakit THT Indonesia (Perhati) Jawa Timur ini membawa empat dokter spesialis THT untuk bersih-bersih telinga. “Saya ikut berbahagia hari ini kita merayakan Hari Jadi Kota Gresik dan Hari Pendengaran Sedunia,” katanya.
Dia menegaskan, “Kesehatan pendengaran itu penting jadi perlu ada pencegahan atau pengobatan. Semoga makin meningkat lagi kegiatannya dan makin meluas aksesnya. RC ini jadi salah satu unggulan kita, jadi kalau orangtua punya ABK tidak bingung lagi.”
Innik menambahkan, bersih-bersih telinga itu harapannya tidak hanya membersihkan secara fisik. “Kita berusaha menjadikan telinga bersih dari kotoran secara fisik maupun mendengar hal baik. Kalau telinga sehat bisa mendengar hal baik,” tambahnya.
Gandeng PLPK Smamio
Selain itu, Innik mengungkap pihaknya juga menggandeng Pusat Layanan Psikologi dan Konseling (PLPK) Smamio untuk mengadakan diagnosis lanjutan berupa asesmen psikologi untuk identifikasi siswa berkebutuhan khusus di Gresik. Rangkaian kegiatan ini diselenggarakan dua hari sebelumnya.
Dalam sosialisasi menjelang asesmen dan identifikasi di aula UPT RC, Direktur Pusat Layanan Psikologi dan Konseling (PLPK) Smamio Ika Famila Sari, S.Psi., M.Psi., Psikolog mengimbau para orangtua yang hadir tidak mengkhawatirkan label anaknya (7/3/2023).
“Hari ini kita tidak mau melabel adik-adik. Kita mau tahu perkembangan adik-adik sampai di mana agar kita bisa menentukan strategi dan stimulasi yang kita berikan,” ujarnya.
Dengan demikian, gejala yang muncul bisa dikurangi seiring bertambahnya usia anak. Tentunya dengan pendampingan yang tepat. “Jadi nanti kita bergerak bersama,” imbuhnya.
Di hadapan orangtua yang hadir, Ika menegaskan, setiap anak terlahir istimewa. “Kalau kita masih melihat anak-anak biasa saja, maka tugas kita mencari tahu hal istimewa pada diri anak kita!”
Innik kemudian menyampaikan kegiatan lain yang juga serangkaian dengan peringatan itu. Pihaknya telah melakukan layanan terintegrasi melalui turun ke bawah (Turba) parenting dan penguatan lembaga.
“Kita Turba ke beberapa sekolah. Di pekan ini di TK Aisyiyah 44 Cerme. Ada parenting secara khusus dan parenting umum ke ibu-ibu siswa reguler. Siangnya ada penguatan lembaga. Sekali datang tiga kegiatan kita lakukan dan melayani penuh di sana,” ungkapnya.
Hormati ABK
Tak hanya itu, pihaknya juga menggandeng Viki Richardson, Direktur Hearing Aid East Java-Perth Australia. Viki mengatakan senang sekali diundang ke sana hari itu dalam peringatan Hari Jadi Kota Gresik dan Hearing Day Sedunia. “Yes, this is my first time ke Gresik,” ujarnya kepada PWMU.CO. Dia menyatakan baru kali pertama berkunjung ke sana.
Dalam sambutannya, Viki berterima kasih kepada semua pihak yang menerimanya dengan baik. Dia lantas memperkenalkan diri dan lembaganya yang telah 30 tahun membantu anak berkebutuhan khusus, khususnya tuna rungu.
Wanita yang memutuskan tinggal di Surabaya usai pensiun itu menyampaikan, pihaknya telah memberi alat untuk UPT RC. “Saya di sini mau tahu bagaimana keadaan ABK di Gresik,” tambahnya.
Viki juga mengapresiasi para guru di sekolah inklusif. “Hebat! Orang menghormati ABK. Mereka anak khusus yang bisa menjadi lebih baik dari anak biasa,” jelasnya.
Lebih lanjut, kepada PWMU.CO, dia menyampaikan apresiasi kepada Innik yang terus menjalin komunikasi kepada orangtua untuk memberi dukungan dan membahagiakan. “Ya, kadang orangtua ABK merasa dibedakan, jadi penting berkomunikasi bersama mereka. Itu juga alasan Hearing Aid East Java terus mendukung ABK,” terangnya.
Innik mengungkap, setiap bulan ada 10-15 pemanfaatan alat-alat di RC. “Alhamdulillah UPT RC melayani 10 tahun secara gratis. Semua tidak pernah memungut biaya sepeser pun. Insyaallah kita diberi sehat,” ujarnya.
Selain memberikan beberapa lembar laporan pemanfaatan alat deteksi pendengaran, ketika mengetahui Viki seorang mualaf, Innik lantas memberi Juz Amma Isyarat Metode Kitabah. Ini terbitan Lajnah Pentashihan Mushaf al-Quran Kementerian Agama Republik Indonesia.
“For me?” tanya Viki tak menyangka Innik memberi hadiah untuknya. Wanita yang tinggal di Surabaya ini lantas mengucapkan terima kasih.
Baca Quran Bareng Wabup
Wakil Bupati Kabupaten Gresik Dra Hj Aminatun Habibah MPd yang hadir pun mengucap terima kasih kepada Viki karena sudah memberi bantuan alat kepada UPT RC. “Ini merupakan kado luar biasa untuk Kabupaten Gresik!” ujar Bu Min, sapaannya.
Bu Min juga mengungkap rencananya mendirikan UPT RC lagi di daerah. “Dalam waktu dekat kita luncurkan di daerah selatan. Kami bercita-cita menambah tiga RC lagi,” ungkapnya.
Pihaknya juga mendorong desa menjadi Desa Inklusi. “Kami bersinergi dengan kepala desa. Ada perhatian khusus dan dana desa untuk anak ABK. Mohon dukungan, kami senantiasa bersinergi dan berkolaborasi dengan teman-teman di Jatim,” imbuhnya.
Dia berdoa, “Mudah-mudahan berkah HUT Pemkab berimbas juga ke anak-anak kita, anak istimewa untuk Bapak Ibu yang sudah diberi Allah. Mudah-mudahan Pemkab bisa mensupport. Cita-cita kami menyediakan tempat RC dimudahkan Allah.”
Sambil menunggu giliran bersih-bersih telinga anak di dua ruang terapi lantai 1, para anak dan orangtua belajar membaca mushaf di aula. Bukan mushaf biasa melainkan mushaf al-Quran isyarat terbitan Lajnah Pentashihan Mushaf al-Quran Kementerian Agama Republik Indonesia. Innik satu-satunya dari Gresik yang ikut menyusunnya.
Bu Min pun ikut mengaji bersama. Dia mengaku tertarik metode Amakasa yang Innik gagas. Karenanya, dia mengembangkan model Amlaba pada disertasinya.
“Am mengamati, la melakukan, dan ba membaca. Kami meringkas, kami beri harokat supaya anak-anak berpikirnya tidak terlalu panjang. Mudah-mudahan bermanfaat untuk anak luar biasa,” ujarnya.
Besar harapannya anak tuli bisa membaca al-Quran, paling tidak bisa membaca al-Fatihah agar ketika shalat ada yang dibaca. “Tuna rungu tidak wajib membaca al-Fatihah tapi ketika anak itu bisa membaca akan lebih baik,” imbuhnya.
Serba Isyarat
Di bawah cuaca mendung pagi itu, nyanyian Indonesia Raya dan pembacaan ayat suci al-Quran juga dilakukan dalam bahasa isyarat. Hadir pula lima perwakilan Ikatan Istri Dokter Indonesia, salah satunya Iin Nuraini Astuti. Melihat cara mengaji dengan isyarat itu, dia berkomentar, “Terima kasih anak shalihah, memberi semangat kita untuk lebih giat lagi belajar.”
Selain itu, hadir perwakilan Puskesmas Sukomulyo dan Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik. Hadir pula 7 dari 407 kepala sekolah penyelenggara pendidikan inklusif (SPPI) dari TK-SMK di Kabupaten Gresik. Hadir juga 3 dari 32 remaja yang tergabung di Komunitas Tuli Gresik.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik S Hariyanto SPd MM yang hadir pun mendoakan agar Innik, tim UPT RC, dan orangtua diberi kekuatan membersamai anak-anak.
“Adalah sebuah kebanggaan ketika kita dititipi anak luar biasa. Karena tidak semua orang dititipi. Semoga titipan ini mengantar njenengan masuk ke surgaNya. Ada pada diri anak ini keunikan dan keluarbiasaan, kita dorong jadi hal luar biasa!” pesannya. (*)