Bupati Bojonegoro: Harapan Kami pada Muhammadiyah Sangat Besar. Liputan Cebeng Alhudayatul Ustadza, Kontributor PWMU.CO Bojonegoro
PWMU.CO – Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah berharap sinergitas dan kolaborasi Muhammadiyah dalam Pembangunan Kabupaten Bojonegoro.
Hal itu dia sampaikan dalam Pembukaan Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-10 Muhammadiyah Bojonegoro yang berlangsung di Aula At-Taqwa, Ahad (12/3/2023).
Bupati Anna mengatakan, melihat saat ini adalah Musyda ke-10, artinya Muhammadiyah di Bojonegoro telah berdiri 50 tahun lamanya. Tentunya sangat konsisten dalam mengelola organisasi.
“Musyda adalah bagian dari pemantapan sebuah organisasi. Apapun hasilnya ditentukan oleh musyawirin dan tentunya hasilnya dilaksanakan dengan ikhlas dan bertanggung jawab,” katanya.
Di depan para peserta Musyda, Anna menyampaikan harapan agar sinergi dan kolaborasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) terpilih mendatang dapat terus dilakukan dalam program pembangunan Kabupaten Bojonegoro.
“Pemantapan program-program organisasi keagamaan di Muhammadiyah diharapkan dapat mengintegrasikan dan mengharmonisasikan seluruh kebijakan dengan yang ada di Bojonegoro,” tambahnya.
Dia menjelaskan, sesuai arahan dari Kemendagri, semua daerah diminta menyusun Rencana Pembangunan Daerah 2024-2026.
“Harapan kami pada Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) sangat besar, misalnya percepatan pembangunan desa ke kabupaten. Program Muhammadiyah diharapkan tercermin dalam RPD tersebut,” ucapnya.
Ajak Sinergi Hingga Berkelakar Warna Baju
Anna juga berharap, agar Muhammadiyah ikut menyukseskan program beasiswa dan sumber daya manusia, 1 desa 10 sarjana.
“Sejak 2020 hingga 2024 terencana 430×2 artinya ada 860 mahasiswa. Hitungan masih meleset dan belum sesuai target, karena banyak desa belum menyiapkan putra-putri desa untuk belajar,” imbuhnya.
Anna menurutku, Pemkab Bojonegoro juga mengusung program ekonomi hijau, yaitu minimal desa yang sudah mandiri, ekosistem lingkungan bersih, rendah karbon, tata laksana tertata dengan baik, potensi sumber daya alam minimal kerusakan alam terkurangi.
“Kami menunggu peran PDM dalam menerjemahkan program ekonomi hijau,” katanya.
Sebelum mengakhiri sambutan, Bupati Anna menyampaikan kelakarnya untuk menghangatkan suasana Musyda dengan membahas warna pakaian yang dikenakan pagi itu, yakni batik bernuansa biru.
“Saya memakai batik nuansa biru agar nyaman berada di sini, ternyata Bapak Suwito (Ketua PDM Bojonegoro) juga memakai batik hijau agar nyaman dengan saya,” kelakarnya disambut gerrr hadirin.
“Namun apalah arti warna jika dalam hati tidak ada niat mewarnai kehidupan dan pembangunan,” tutupnya disambut tepuk tangan peserta Musyda dan para undangan. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni