Lancar, Voting Manual Musyda Muhammadiyah Tulungagung

Lancar, Voting Manual Musyda Muhammadiyah Tulungagung. Kader Nasyiatul Aisyiyah saat melakukan proses memilih formatur PDM Tulungagung Periode 2022-2027 (Hendra Pornama/PWMU.CO)
Lancar, Voting Manual Musyda Muhammadiyah Tulungagung. Kader Nasyiatul Aisyiyah saat melakukan proses memilih formatur PDM Tulungagung Periode 2022-2027 (Hendra Pornama/PWMU.CO)

Lancar, Voting Manual Musyda Muhammadiyah Tulungagung. Liputan Kontributor PWMU.CO Hendra Pornama

PWMU.CO – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Tulungagung sukses menggelar Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-16 Muhammadiyah dan Musyda Ke-9 Aisyiyah.

Acara ini dilaksanakan di Aula Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Tulungagung dengan dihadiri 200 peserta serta ratusan penggembira, Ahad (19/3/2023).

Saat memimpin sidang pengesahan Tata Tertib Pemilihan Ketua PDM Tulungagung Periode 2022-2027, Ketua Panitia Pemilihan (Panlih) Drs Supardi MM, menjelaskan terkait teknis pemilihan.

“Merujuk pada pasal 7 ayat 2, maka setiap anggota Musyda yang hadir berhak memilih 13 calon formatur dengan cara melingkari nama-nama tersebut, dari 35 nama calon yang ditetapkan oleh panitia pemilihan,” ucapnya.

Sementara itu, lanjutnya, peserta Musyda tidak boleh memilih kurang dari 13, atau lebih dari 13 nama. Jika hal itu dilakukan, maka suara dianggap tidak sah.

Sumani (69), salah satu peserta Musyda dari Ranting Suwaru 2, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Bandung Tulungagung, mengaku proses pemilihan manual dengan cara melingkari nama-nama calon, sangat mudah dan tidak membingungkan.

“Sebagai peserta yang sudah berusia lanjut, proses pemilihan dengan cara melingkari ini menurut saya sangat mudah dan tidak membingungkan, Alhamdulillah lancar karena sudah ada arahan dari pimpinan sidang,” katanya.

Dia berharap, semoga Musyda Ke-16 Muhammadiyah Tulungagung ini menghasilkan pemimpin yang bisa membawa Muhammadiyah lebih baik lagi.

“Dan semoga lebih terasa kebermanfaatannya bagi warga Tulungagung,” harapnya. (*)

Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version