PWMU.CO– Ketua PDM Trenggalek Drs Rohmad MM menangis haru ketika menyaksikan wisudawan hafidh santri Muhammadiyah Boarding School Trenggalek, Rabu (22/3/2023).
Derai tangis juga mengalir dari wali santri dan undangan saat melihat kader-kader Muhammadiyah diwisuda. Wisuda Daurah Hifdhil Quran MBS Trenggalek bertempat di kampus 3.
Juga hadir dalam acara itu KH Yunus Muhammadi, Ketua ITMAM (Ittihadul Ma’ahid al-Muhammadiyah) Indonesia, PDA Trenggalek, Majelis Dikdasmen, MPK PDM Trenggalek, Ketua PCM se Kabupaten Trenggalek dan warga sekitar.
Suasana haru dimulai saat wisudawan dipanggil satu persatu menuju ke panggung. Mulai dari wisudawan pertama yang menghapal setengah juz. Kemudian wisudawan menghapal satu juz, dua juz, empat juz ada dua santri, enam juz, tujuh juz, sembilan juz, dan terakhir dua belas juz masing-masing satu anak.
Ketua PDM Rohmad menyampaikan, merasakan beratnya menggali kader sehingga menangis, haru, bahagia, dan penuh harap semoga santri hafidh ini menjadi kader yang ikut mengembangkan dakwah Muhammadiyah.
Rohmad mengatakan, para santri dan pembimbingnya adalah umat terbaik. ”Pada saatnya nanti bapak ibu akan diuntungkan dan akan dikalungkan mahkota oleh putra dan putri bapak dan ibu, oleh karena itu pesan saya jangan berhenti di sini,” katanya sambil menangis haru.
Setelah wisuda, sebanyak 20 santri menemui orangtuanya, bersalaman, dan berpelukan meminta doa supaya menjadi anak-anak yang memberikan mahkota kepada orangtuanya di surga.
Mazaya Arina Tsabita, santri hafidh 12 juz mengatakan, rasa bahagia telah mendapatkan ilmu selama mengikuti daurah tahfidh. Dia dan santri masih ada tanggung jawab untuk terus menghapakan al- Quran.
”Jangan menunggu waktu luang untuk menghafal Quran, tapi luangkanlah waktu untuk menghafal,” katanya.
Koordinator ITMAM KH Yunus Muhammadi memberikan pesan, Wisuda Daurah Hifdhil Quran MBS Trenggalek seperti ini harus dipublikasikan dengan maksimal agar para orang tua semakin bersemangat untuk menyekolahkan anak-anaknya di MBS Trenggalek. ”Agar kebutuhan kader di amal usaha Muhammadiyah dapat dipenuhi,” tuturnya.
Penulis Kamas Tontowi Editor Sugeng Purwanto