Kini Ada Playground di Masjid An-Nur Sidoarjo; Liputan Wigatiningsih
PWMU.CO – Masjid An-Nur, Komplek Perguruan Muhammadiyah Sidoarjo, Jawa Timur, kini punya playground—arena bermaian anak.
Kemunculan playground tersebut punya cerita. Seperti disampaikan Dra Riana Wulaningrum MPd, Ketua Bidang Keputrian Takmir Masjid An-Nur.
“Malam pertama shalat tarawih (Rabu 22/3/23), jamaah banyak sekali, baik jamaah laki-laki maupun perempuan. Banyak juga anak-anak yang tergolong balita. Begitu banyaknya, membuat suasana masjid ramai celoteh anak-anak dengan segala keriangannya. Melihat begitu ramai suasana hingga imam shalat M. Iqbal Wi’an Ekaputra terusik ketenangannya,” ungkapnya.
Sang imam mengingatkan kepada jamaah yang membawa serta putra-putri kecilnya untuk mendampinginya dan berdiri shalat di antara jamaah. Namanya juga anak-anak, sebentar berdiri setelah itu lari ke sana-kemari.
“Melihat kondisi seperti itu, takmir wanita dan remaja masjid langsung tanggap dan gerak cepat. Muncullah solusi yang kreatif dengan membuat playground di teras serambi belakang, antara toilet dan ruang shalat masjid. Walaupun belum lengkap fasilitasnya, namun ini adalah solusi yang menginspirasi,” ceritanya.
Maka Kamis (23//3/2023) malam dibuatlah playground itu. ”Supaya orang tua itu bisa tenang beribadah, dan anak-anaknya juga tenang bermain,’ kata Bu Riana, sapaan Riana Wulaningrum.
Dia menjelaskan Takmir Masjid An-Nur mengizinkan siapa saja boleh mengunjungi masjid dan beribadah di sini. “Jamaah juga boleh membawa anak-anak di masjid supaya lebih mengenal masjid sebagai tempat ibadah, sejak dini,” ujarnya. Ibu tiga anak itu juga menjelaskan tidak semua masjid mengizinkan jamaah membawa anak kecil.
Bu Riana yang juga istri Ketua Takmir Masjid Annur, Drs. Faisol Karim, menejlaskan, “Anak-anak boleh bermain tapi ada syaratnya. Yaitu, mereka harus ikut shalat Isya dulu dekat ayah atau bundanya. Mereka datang keplayground tidak sekedar untuk bermain, tapi ada kewajiban shalat isya’ berjamaah lebih dulu, baru boleh bermain.”
Dia menjelaskan, ada petugasnya dari remaja masjid putri yang kebetulan sedang tidak shalat. Mereka melakukan pendampingan kepada para balita. Dia menyebut, ada buku cerita bergambar tentang shalat, puasa, dan tentang kegiatan hidup sehari-hari. Ada alat bermain, plastisin, puzzle, dan mewarnai.
“Bagi yang bisa menyelesaikan permainannya mendapatkan reward berupa pencil lucu, wafer, biskuit. Reward itu membuat mereka senang,” imbuh Bu Riana yang juga guru BK di SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo.
Dia berharap, sarana bermain itu semakin lengkap. “Semoga ada bantuan dari banyak pihak untuk menambah kerasan anak-anak bermain di masjid. Kita berdoa kelak mereka menjadi pemuda dan pemudi yang cinta masjid,” harapnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni