Empat Tips Menciptakan Keluarga Harmonis, liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Fitri Wulandari
PWMU.CO – Empat tips menciptakan keluarga harmonis disampaikan Suhadi Fadjaray dalam Pengajian Ramadhan 1444 H Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) GKB Gresik, Jawa Timur, Sabtu (1/4/2023).
Dalam pengajian yang diselenggarakan Mugeb Islamic Center (MIC), dia menyampaikan dalam Surah al-Furqan ayat 74 terdapat sebuah penjelasan mengenai ciri-ciri keluarga harmonis.
“Dan orang orang yang berkata: Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”
Dia memaparkan, dari ayat tersebut kita dapat mengambil pelajaran keluarga yang harmonis adalah yang memiliki dua ciri, yaitu memiliki pasangan yang dapat menyenangkan hati dan mempunyai keturunan yang juga menyenangkan hati.
“Dengan kondisi yang menyenangkan inilah akan lahir karakter kepemimpinan,” imbuhnya.
Keluarga Harmonis
Suhadi menjelaskan tips agar pasangan dapat menjadi sosok yang menyenangkan, pertama pereda emosi yang berlebihan.
“Kebanyakan masalah di keluarga muncul karena ketidakpahaman dalam komunikasi antara suami dan istri. Suami dan istri dianugeri Allah kemampuan yang berbeda.”
Istri bisa multitasking, sedangkan suami cenderung fokus pada suatu hal. Hal ini menuntut kemampuan untuk memahami antara yang satu dengan yang lain.
Kedua, pendengar yang baik. Seorang istri jika memiliki masalah, akan cenderung untuk menceritakan masalahnya, maka seorang suami perlu menyediakan telinga untuk menampung cerita istri.
“Bapak-bapak harus mendengarkan ya, tidak sekadar mendengar lho,” jelas Suhadi.
Mendengarkan berarti menyimak sambil sesekali memberikan kata yang menunjukkan respons. Hal ini perlu dilakukan agar istri merasa dioerhatikan.
“Tenang bapak-bapak, jenengan tidak perlu memberikan solusi. Hanya perlu untuk mendengarkan saja,” tandasnya yang diiringi gelak tawa dari peserta pengajian Ramadan.
Ketiga, pemberi saran. Dia menceritakan suatu kisah ketika Rasulullah dalam perjalanan umrah bersama Umu Salamah dan sahabat. Rasulullah meminta para sahabatnya untuk memotong rambut dan hewan ternak. Namun mendengar perintah ini tidak diindahkan oleh para sahabat.
“Sahabat hanya diam saja. Melihat itu, Rasulullah segera masuk tenda Umu Salamah dan menyampaikan yang dialaminya. Umu Slamah menjawab “Rasulullah lakukan saja memotong kuku dan menyembelih hewan kurban. Saran itu dilakukan oleh Rasulullah dan tak lama kemudian sahabat yang melihat Rasulullah, segera mengikuti apa yang dilakukan seperti yang diperbuat Rasulullah.
“Dari cerita ini istri dapat memberikan saran kepada para suami agar para suami dapat melakukan hal yang baik.”
Keempat, pemberi hadiah. Dia menjelaskan tidak bisa dipungkiri salah satu yang dapat membahagiakan istri adalah hadiah. Maka seorang suami perlu memberikan hadiah untuk istrinya.
“Hadiah kepada istri akan menambah kecintaan istri kepada suaminya.”
Sebelum menutup materinya, Suhadi mengutip isi Surat an-Nisa ayat 34, seorang suami harus mampu menjadi pemimpin bagi istrinya. Oleh sebab itu para suami harus berilmu.
“Istri-istri perlu membantu suaminya untuk menuntut ilmu,” tambahnya. Suhadi kemudian memberikan tips bagi istri agar menanyakan isi khotbah jumat pada suaminya. Dengan begitu istri sudah membantu suaminya untuk menambah ilmunya.
“Hubungan suami, istri, dan Allah diibaratkan piramida. Kedekatan suami dan istri kepada Allah akan membuat kesatuan piramida. Sedangkan anak-anak berada di dalam piramida,” imbuhnya.
Orangtua, tekannya, perlu melakukan kaderisasi iman sehingga anak dan cucu dapat masuk surga bersama dengan keluarga. Kaderisasi tersebut harus dilakukan dengan istiqamah dalam tujuan menjaga diri dan keluarga. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Muhammad Nurfatoni.