Tata Cara Mandi Wajib sesuai Sunnah Nabi Dipraktikkan Siswa SD Muri; Liputan Erna Hamidah
PWMU.CO – Siswa SD Muhammadiyah 1 Giri (SD Muri) Kebomas, Gresik, Jawa Timur, mengikuti pelajaran mandi besar di lapangan sekolah, Senin (3/4/2023).
Pelajaran mandi junub alias mandi wajib itu diikuti 124 siswa kelas IV, V, dan VI setelah mereka melaksanakan tartil al-Quran dan shalat Dhuha dalam Pesantren Kilat Darul Arqam (PKDA).
Guru-guru SD Muri kompak mempersiapkan segala kelengkapan yang dibutuhkan untuk praktik mandi besar, seperti air dan tempatnya.
Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan Umamah SAg menjelaskan sebagai ‘model’ dalam praktik mandi besar adalah 22 siswa putra kelas VI. Dari rumah mereka sudah siap membawa pakaian ganti dan gayung. “Sedangkan siswa kelas IV dan V dan siswa perempuan melihat langsung tata cara mulai awal sampai selesai,” katanya.
Wali kelas, guru al-Islam, dan guru pendamping mengikuti di lapangan. Sebelum praktik, seluruh siswa mendapat penjelasan dari Dimas Hasbi Assiddiqi SThi, narasumber acara ini. Guru SMP Muhammadiyah 4 Lebomas itu menjelaskan ciri-ciri laki-laki dan perempuan yang sudah baligh menurut Islam, sebagai berikut:
- Keluarnya air mani melalui mimpi basah. “Tanda baligh yang pertama adalah keluarnya air mani dari kemaluan. Yaitu air yang memancar yang darinya tercipta anak keturunan,” kata Dimas sambil mengutip hadits dari Ibnu Qudamah.
- Tumbuh rambut kemaluan
- Berusia 15 tahun
- Mengalami menstruasi. Ibnu Qudamah rahimahullah berkata, “Adapun haid, itu adalah tanda baligh, kami tidak mengetahui adanya perselisihan pendapat di antara para ulama dalam masalah ini.” (Al-Mughni, 4: 551)
- Hamil. Ibnu Qudamah rahimahullah berkata, “Adapun hamil, itu adalah tanda baligh karena Allah Ta’ala menetapkan ketentuan bahwa anak tidaklah diciptakan kecuali dari air mani laki-laki dan perempuan.” (Al-Mughni, 4: 551)
Tata Cara Mandi Wajib
- Membasuh kedua tangan.
- Menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian basuh kemaluan.
- Berwudhu seperti tata cara wudhu untuk shalat.
- Menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata.
- Membasuh kepala sebanyak tiga kali.
- Membasuh seluruh tubuh.
- Membasuh kedua kaki.
Setelah Ustadz Dimas menyampaikan materi beberapa peserta mengajukan pertanyaan. Salwa Zakiyah, siswa kelas VI bertanya: “Adakah perbedaan cara mandi wajib laki-laki dan perempuan?”
Ustadz Dimas menjawab, “Tidak ada perbedaan sama saja.”
Dia menjelaskan, kadang perempuan keluar lendir putih di celana dalam. “Apa harus mandi wajib?” tanyanya retoris.
Menurut Dimas kalau lendir putih biasanya disebut keputihan, tidak ada kewajiban mandi besar. Cukup dibersihkan dan berwudhu biasa saja.
Pertanyaan kedua dari siswa kelas V Aura Azzahra, “Bila kesulitan air, mandi besar bisa diganti dengan apa?”
“Cukup diganti dengan tayamum,” jawab Ustadz Dimas.
Setelah penjelasan itu para ‘model’ melakukan mandi wajib seperti teori yang disampaikan narasumber.
Kepala SD Muri Luthfi Arif MPd mengatakan, materi ini diberikan untuk memahami bahwa masa mereka, terutama kelas VI, sudah memasuki masa akil baligh. “Sehingga wawasan ini sebagai bekal mereka dalam memahami kejadian yang ada di diri mereka yakni datangnya masa akil baligh,” katanya.
Lutfi berterima kasih atas kerja sama guru-guru SD Muri dan pemateri guru SMP Muhammadiyah IV Giri Kebomas, Gresik. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni