Tantangan English Primary Checkpoint Test, Ini Kesan Siswa SDMM; Kontributor Kontributor Muhammad Ilham Yahya
PWMU.CO – Siang itu, Senin (10/4/2023) sebanyak 27 siswa kelas VI ICP (International Class Programme) SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, Jawa Timur mengikuti Cambridge Primary Checkpoint Test hari pertama. 27 siswa ini menyelesaikan muatan pelajaran English As a Second Language.
Kali ini siswa SDMM mendapatkan jadwal mengikuti tes di sesi kedua, yang dimulai pukul 10.00 di ruang Concordia Hall, lantai II Hotel Pelangi, Klojen, Kota Malang.
Para siswa perlu menyelesaikan sebanyak tiga paper test. Paper 1 meliputi Reading dan Usage. Paper 2 meliputi Listening, sementara paper 3 berhubungan dengan Writing.
Bergabung dengan peserta ujian dari sekolah lain, siswa SDMM memasuki ruangan dengan penuh semangat. Tampak beberapa siswa terlihat deg-deg-an dan grogi. Terutama siswa perempuan.
Peserta yang melaksanakan tes di ruang Concordia Hall didampingi dua pengawas, yaitu Nur Khofifah SHum dari SD Muhammadiyah 3 Ikrom dan Siti Zubaidah SPd dari SD Muhammadiyah 4 Surabaya.
Paper 1 dimulai pukul 10.00-10.35, paper 2 pukul 10.50-11.15, dan paper 3 pukul 11.30-12.05. Setiap pergantian antarpaper diberikan jeda waktu 15 menit untuk istirahat.
Muhammad Fathir Reza Pahlevi, salah satu peserta dari SDMM mengaku cukup bisa menyelesaikan soal ujian. “Insya Allah sebagian besar telah diajarkan konsepnya bersama Ustaz Yudi di kelas,” ujarnya.
Sementara itu Farah Qonita Lillah Dhawami mengaku menemukan tantangan di hari pertama ini.”I thinks paper 1 it is more difficult than the others, but paper 2 and paper 3 overall it is easy,” ungkapnya setelah keluar ruang ujian.
Sudah Dibiasakan
Ditemui PWMU.CO, pengajar muatan English As a Second Language Arif Wahyudi berharap semua siswanya dimudahkan dalam penyelesaian soal. “All of them can solve every questions, reading and usage, listening and writing, “ungkapnya.
Ia menjelaskan, sejak awal semester ganjil anak-anak sudah dibiasakan menyelesaikan soal dengan tipe serupa. Terlebih lagi latihan yang berhubungan listening dan writing skills.
Yudi, panggilan akrabnya memang cukup khawatir dengan waktu yang diberikan untuk writing test di paper 3 hanya 35 menit. Guru kelas VI ICP (Siti Walidah) ini juga menjelaskan, untuk paper 3 yang berhubungan dengan Writing Test terdiri dari dua part.
Part 1 menulis dengan beberapa ketentuan sesuai yang sudah ada di Paper Based Test. Sementara part 2 melanjutkan tulisan yang sudah ada di Paper Based Test, cukup memungkinkan jika setiap siswa akan membutuhkan waktu dan hasil yang berbeda.
“Alhamdulillah mereka keluar ruangan tes tepat pukul 12.15 dengan wajah yang riang gembira sudah berhasil menyelesaikan tantangan pertama,” ungkap Yudi lega.
Coeditor Ria Pusvita Sari