PWMU.CO – Lima alumni SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik Jawa Timur menjalani kegiatan Santri Mengabdi di almamater mereka selama beberapa hari selama Ramadhan.
Mereka adalah ‘Abidah Kaysah Al Barkah kelas VII, Kayla Mumtazah Mudzakkir kelas VII, Finda Calista Putri kelas VII, Izzani Aghni Nisa kelas VII, dan Gadiza Aura Brilliant kelas VIII. Kelima alumni SDMM ini dari Madrasah Muallimaat Muhammadiyah Yogyakarta.
Mereka diminta mengajar di tempat yang mereka inginkan, misalnya mengajar mengaji di masjid, mengajar mewarnai di PAUD, atau mengajar pelajaran di SD.
Gadiza Aura Brilliant mengatakan, Madrasah Muallimaat mengadakan program Santri Mengajar untuk mengisi kegiatan seputar Ramadhan. “Kami milih SDMM karena kita dulu pernah di SDMM,” ujarnya kepada PWMU.CO, Kamis (13/4/2023).
Selain mengajar, Gadiza berkesempatan mengenalkan Madrasah Muallimaat yang terletak di Jalan Suronatan Nomor 653, Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta pada adik-adik kelasnya.
Saat tiba di SDMM, mereka bertemu dengan Koordinator Kurikulum Athiq Amiliyah SPd dan diberikan jadwal mengajar menyesuaikan jadwal yang sudah tersusun di SDMM.
Di hari pertama Gadiza dan kawan-kawan mengajar Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) dan Al-Qur’an Learning (QL). “Senang juga mengajar. Ternyata sulit juga, karena ini pengalaman pertama mengajar PLH,” katanya.
Dalam menyiapkan pembelajaran, Gadiza dan rekan-rekannya menata Slide Power Point dan meminta adik kelasnya untuk membuat peta konsep tentang PLH.
Selain Gadiza, ada juga ‘Abidah Kaysah Al Barkah yang menceritakan tantangan apa saja yang dihadapi saat mengajar di depan adik kelasnya. “Bagaimana kita bisa menyesuaikan diri ke murid yang kami ajar, kepercayaan diri termasuk tantangan,” tuturnya.
Selaras dengan Gadiza, Kaysah turut membantu membimbing adik kelasnya cara membuat kartu ucapan Idul Fitri, juga bagaimana menyusun materi dengan Power Point saat PLH.
Peraih Juara I Lomba Karya Ilmiah Festival Faqih Usman V tahun 2021 bersama Kayla Mumtazah Mudzakir ini pun merasakan bagaimana dulu saat duduk di bangku SDMM dan kini mengajar di hadapan banyak murid. “Sekarang karena program tersebut, kami bisa merasakan bagaimana jadi guru yang mengajar di depan muridnya,” ujarnya.
Grogi dan gemetar pun dirasakan Kayla Mumtazah Mudzakkir saat pertama kali mengajar. “Grogi karena belum pernah mengajar sama sekali. Takut salah konsep karena belum tentu menguasai materi secara mendalam,” ujarnya karena merasa malu dilihat ustadz-ustadzahnya ketika tidak bisa menjawab pertanyaan adiknya.
Santri Mullimaat yang gemar menulis cerpen ini pun menceritakan pengalaman lucunya saat mengajar. “Jadi waktu ketemu di depan kelas sama adik kelas itu, kalau yang di kelas kecil, pede sekali karena mereka masih kecil dan nurut nurut, semua pada mendekat jadi berasa kayak artis yang dimintai tanda tangan dan foto bersama,” kisahnya.
Ia juga mengaku sempat ada kejadian gemetar saat tidak bisa menyalakan perangkat LCD untuk menayangkan slide Power Point sehingga ditunggu adik kelasnya.
Kontributor Zaki Abdul Wahid. Coeditor Ria Pusvita Sari.