PWMU.CO– Paket Ramadhan diberikan untuk para Pejuang Lingkungan di Yayasan Bina Bhakti Lingkungan Hidup Surabaya, Rabu (19/4/2023).
Paket Ramadhan dari Kantor Layanan Lazismu (KLL) Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur bersama Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB).
Kegiatan tersebut dikemas dalam program berbagi sebagai kepedulian terhadap Pahlawan Lingkungan di Bank Sampah Induk Surabaya Jalan Ngagel Timur nomor 26 Surabaya.
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Ketua LLHPB PWA Jatim Sumiati, Sekretaris LLHPB PWA Jatim Rahma Dheny, Tim KLL PWA Jawa Timur Hj. Widya Carendy, Ketua Yayasan Bina Bhakti Lingkungan Anjar Putro Wijiasmoro, Sekretaris LLHPB PDA Surabaya Nida Urohmah Ipmawati, juga beberapa pengurus bank sampah binaan Yayasan Bina Bhakti Lingkungan.
Ketua Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Aisyiyah Jawa Timur Sumiati menjelaskan, Aisyiyah, KLL bersama LLHPB Jatim mengunjungi Bank Sampah Induk Surabaya binaan Yayasan Bina Bhakti Lingkungan Hidup.
“Tadi sempat ngobrol-ngobrol ternyata ada yang sudah bekerja selama 12 tahun, jadi memang sangat perlu untuk menjadi perhatian kita semua,” terangnya.
Sumiati mengatakan, aksi sinergi tersebut merupakan kerja bareng Kantor Layanan Lazismu Aisyiyah Jawa Timur bersama Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Timur dengan membagikan 50 paket sembako kepada pahlawan lingkungan di Bank Sampah Induk Surabaya.
“Mudah-mudahan apa yang kami berikan bisa sedikit membantu para pahlawan lingkungan binaan Yayasan Bina Bhakti Lingkungan,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Bina Bhakti Lingkungan Anjar Putro Wijiasmoro menyatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan program peduli terhadap pahlawan lingkungan.
“Progam tersebut merupakan program rutin memberikan apresiasi kepada para pahlawan lingkungan yaitu para pengurus dan nasabah bank sampah unit yang ada di RT/RW se-kota Surabaya,” ungkapnya.
“Mereka selama ini rutin menjadi nasabah dari bank sampah induk Surabaya dan mereka menjadi ujung tombak untuk melakukan edukasi kepada masyarakat di lingkungan sekitar mereka,” sambungnya.
Menurut Anjar, bentuk kegiatan tersebut semacam pemberian apresiasi dalam bentuk paket sembako, karena para pegiat bank sampah adalah orang-orang yang bekerja sukarela, mereka tidak mendapatkan insentif setiap bulannya. Bahkan beberapa mereka rela mengeluarkan sedikit hartanya.
“Dengan pemberian paket sembako ini, kami berharap bisa sedikit memotivasi mereka dan menunjukkan mereka masih diperhatikan. Mudah-mudahan kegiatan yang telah kami rintis sejak tahun 2019 bisa terus meningkat, yang biasanya setahun sekali, ke depannya dua hingga tiga kali,” pungkasnya.
Penulis Hil Qoyriah Editor Sugeng Purwanto