Bakso dan Es Krim Jadi Suguhan Shalat Idul Fitri di Lumbang Probolinggo

Anak-anak dengan ceria menikmati es cream usai sholat Idul Fitri di halaman depan KB/TK ABA Ketangi. Bakso dan Es Krim Jadi Suguhan Shalat Idul Fitri di Lumbang Probolinggo (Kung Ridho/PWMU.CO)

Bakso dan Es Krim Jadi Suguhan Shalat Idul Fitri di Lumbang Probolinggo; Liputan Ahmad Ridho Pambudi

PWMU.CO – Takmir Masjid Aqil Al Aqil Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur mengadakan shalat Idul Fitri 1 Syawal 1444 di halaman KB/TK Aisyiyah Ketangi, Jumat (21/4/2023). Dalam kegiatan ini, panitia pelaksana menyiapkan sarapan bakso dan es krim.

150 lebih jamaah mengikuti rangkaian shalat dam khutbah dengan khusuk. Setelah itu, acara berlanjut saling berjabatan tangan. Saling bermaafan.

Demikian acara bersalam-salaman selesai, anak-anak langsung berlari, menyerbu es krim yang telah disiapkan di tube. Mereka yang sebagian besar adalah peserta didik ataupun alumni KB/TK Aisyiyah Ketangi ini seperti reuni. Tampak mereka menikmati es krim sambil ngobrol ke sana ke mari sambil tertawa ceria.

Keceriaan mereka bertambah ketika Bunda Emy, membagikan ampau pada mereka. Bunda Emy yang memiliki nama lengkap Emy Setyoningati adalah Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah Lumbang.

“Asyik, terima kasih, Bu, Kata Kanza, santri kelas VII SPEAM Pasuruan.

“Saya mana? saya mana?” sahut yang lain.

Sementara, jamaah dewasa menuju meja tempat hidangan. Mereka antre dengan tertib. Bergantian mengambil sendiri lontong dengan bakso ataupun lontong dengan sayur lodeh. 

Mereka kembali duduk di lokasi shalat. Duduk lesehan melingkar. Sepertinya ada yang berbincang tentang keluarga. Berbincang tentang perkembangan dakwah Muhammadiyah dan sebagainya.

Panitia sengaja menyiapkan bakso dan es krim untuk jamaah shalat Idul Fitri di halaman depan KB/TK Aisyiyah Ketangi agar bisa berbahagia semuanya. Dipilihnya dua jenis makanan tersebut karena makanan tersebut favorit bagi siapa saja, dewasa maupun anak-anak.

Semua gembira. Semua ceria. Bercengkerama. Shalat Idul Fitri yang berbeda dengan mayoritas masyarakat telah menyatukan jamaah menjadi sebuah keluarga. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version