PWMU.CO – Farah selalu menemui kesulitan saat membersihkan rumah. Debu-debu yang terselip di sela sofa atau yang ada di ujung-ujung ruangan sulit dijangkau oleh kain lap atau alat pembersih lain yang biasa ia pakai.
Sudah sering ia mengeluh tapi tak ada solusi. Tapi dia tak putus asa: berpikir keras dan keras untuk menemukan jawaban atas persoalan itu. Farah lalu terobsesi untuk membuat sebuah karya yang memudahkannya dalam membantu orangtua dalam membersihkan rumah.
(Berita terkait: Pasukan Tosca Panen Juara dalam Lomba Karya Cipta dan Penelitian Ilmiah Pelajar)
Sementara itu, Ellen temannya punya kebiasaan unik yakni suka mengamati perilaku kumbang. Perbincangan hangat kedua sahabat itu akhirnya sampai pada persoalan yang dihadapi Farah. “Aha …saya punya jawaban,” kata Ellen merespon keluhan Farah. Kumbang yang sering diamati Ellen ternyata menginspirasinya.
Maka keduanya berdiskusi bagaimana mewujudkan sebuah karya kreatif sebagai solusi. Singkat cerita lahirlah karya Bang Sabu, akronim dari Kumbang Penghisap Debu. Sebuah alat penghisap debu yang terinspirasi dari kumbang.
(Baca juga: Serunya Tret-Tret SDM GKB 2 Gresik ke Terminal Tambak Osowilangon dan Stasiun Kota Surabaya)
Selama proses pembuatan, mereka mengalami beberapa kesulitan. “Bebarapa kali kami gagal melakukan eksperimen, tetapi berkat ketekunan dan semangat anak-anak akhirnya selesai juga pembuatan Bang Sabu,“ ujar Imaniar Rahmi Utami SPd SGur, pembina yang mendampingi dua siswa itu.
Karya siswa SD Muhammadiyah GKB 2 ini akhirnya terpilih sebagai Juara 1 untuk kategori IPA dalam Lomba Karya Cipta dan Penelitian Ilmiah Pelajar Jenjang SD/MI, yang diadakan Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Tahun 2017, Rabu (26/4).
(Baca juga: Ini Kata Dokter tentang Pentingnya 2V pada Anak)
Dalam presentasi, Farah, nama lengkap Farahiya Ajrin Devita Maya (kelas 4) dan Ellen, panggilan akrab Berliana Abidatillah (kelas 4) menjelaskan bagaimana cara kerja alat yang mereka ciptakan, “Cara kerja Bang Sabu sangat sederhana. Pada bagian belakang kumbang ada kipas yang berfungsi sebagai penghisap debu. Sedang pada bagian depan kumbang diberi moncong panjang sebagai alat penghisapnya.”
Kepada pwmu.co, Kamis, (27/4) pagi, Nur Anita Ernayati, salah satu guru IPA SD Muhammadiyah yang berlokasi di Pondok Permata Suci (PPS) Manyar Gresik itu mengungkapkan bahwa sehari-hari para siswa selalu diberi stimulus untuk menemukan masalah, meneliti, dan akhirnya menemkan solusi dari masalah tersebut.
(Baca juga: Ini Komitmen Kejujuran Siswa SD Muhammadiyah Jelang Ujian Nasional)
Sementara itu Kepala Sekolah SDM GKB 2 M Nor Qomari secara filosofis menyampaikan bahwa masalah yang ada di sekitar hendaknya tidak dijadikan beban dan halangan. “Namun mari kita jadikan masalah tersebut sebagai peluang. Jadi masalah sofa kotor ini, alhamdulillah bisa menginspirasi anak-anak untuk membuat alat yang kreatif dan inovatif, yaitu Bang Sabu,” ujarnya.
Selain Bang Sabu, pada kejuaraan ini SD Berlian School—nama populer dari SD Muhamadiyah GKB 2 kaena terletak di jalan Berlian VIII/2 PPS—mengikutkan juga karya berjudul Boncu yaitu teknik mencangkok yang mudah dan menyenangkan. “Tapi belum berhasil mendapatkan juara,” kata Qomari.
Jadi, kalau ada masalah siapa takut? Selamat! (Achoi)