Budaya Islami dalam Halalbihalal SMAM 4 Sidayu, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Chilmiyati
PWMU.CO – SMA Muhammadiyah 4 (SMAM 4) Sidayu Gresik, Jawa Timur mengadakan kegiatan halalbihalal di halaman sekolah, Selasa (2/5/23).
Sejak pukul 06.45 WIB para siswa sudah berdatangan ke sekolah. Mereka menunggu bel dibunyikan bertanda masuk kelas pukul 07.00 WIB.
Ini hari pertama masuk sekolah bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional. Para siswa siap untuk melaksanakan apel pagi. Sebagai pengganti kebiasaan upacara rutin setiap hari Senin.
Waka Kesiswaan Ahmad Zainudin SPd mengatur barisan. Para siswa berbaris rapi dengan berseragam abu-abu putih. Urutan barisan adalah kelas X, XI, dan XII.
Setelah semua berbaris rapi, dilanjutkan dengan kegiatan halalbihalal dan silaturahmi bersama guru serta karyawan sekolah. Para siswa tetap semangat mengikuti apel pagi, meskipun cuaca agak panas.
Kepala SMAM 4 Sidayu, Rahmad Fitardlo SPd, di depan para siswa mengucapkan taqaballalahu minna wa minkum. ”Atas nama bapak-ibu guru dan karyawan mengucapkan mohon maaf lahir dan batin,” ujarnya .
Selanjutnya, Rahmad Fitardlo menyampaikan inti naskah pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional.
Intinya mengajak untuk menyemarakkan hari ini dengan semangat meneruskan perwujudan Merdeka Belajar, mendidik generasi pelajar Pancasila yang cerdas berkarakter, dan membawa Indonesia ke masa depan yang baik,” ucapnya.
Selesai halalbihalal, para siswa maju untuk bersalam-salaman dengan para guru dan karyawan.
Setelah itu, para siswa bergegas menuju masjid untuk melaksanakan shalat Dhuha berjamaah. Yang bertugas menjadi imam adalah Guru Agama, Ahmad Yani SPd. Dia sekaligus memberikan tausiah.
Budaya Islami
Ahmad Yani menjelaskan halalbihalal merupakan salah satu keragaman budaya yang ada di Indonesia, yang artinya saling menghalalkan. “Maksudnya saling memberikan maaf satu sama lain di antara sesama manusia karena setiap manusia pasti memiliki salah an dosa, baik dosa kecil atau besar, baik yang disengaja maupun tidak,” ungkapnya.
Dengan dilaksanakan halalbihalal ini, sambungnya, maka di antara kita semua harus ikhlas dan legowomemberikan maaf sehingga d iantara kita sudah tidak mempunyai dosa atau kesalahan.
“Adapun dosa atau kesalahan kita kepada Allah SWT maka harus terus mohonkan ampun dengan banyak istighfar dan bertaubat yang sungguh-sungguh,” tegasnya.
Dia juga menjelaskan bahwa untuk membentuk siswa-siswi Smamsi yang berbudi pekerti yang luhur atau berakhlakul karimah, maka dibentuklah program kerja dengan nama “Budaya Islam di Sekolah” antara lain:
- Salam, senyum, sapa, sopan, dan santun.
- Berdoa dan mengaji al-Quran sebelum pelajaran jam pertama.
- Setoran tahfidh al-Quran juz ke 30.
- Shalat Dhuha bersama pada jam istirahat.
- Shalat Dhuhur dan shalat Ashar berjamaah dengan disertai kultum.
Dan rangkaian halalbihalal ini merupakan penerapan budaya islami itu.
Rahmad Fitardlo mengatakan, saat ini Smamsi mempunyai slogan “Character Building School” yang berarti sekolah yang membentuk karakter berbudi pekerti luhur atau brakhlakul karimah. Slogan ini dipilih karena betapa penting dan mahalnya nilai akhlak itu dalam kehidupan manusia. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni