Tari Damar Kurung Siswa SD Almadany Memukau Peserta Musywil NA Jatim, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Eli Syarifah
PWMU.CO – Pembuka Musyawarah Wilayah (Musywil) Ke-12 Nasyiatul Aisyiyah (NA) Jawa Timur diisi beberapa hiburan.
Salah satunya Tarian Damar Kurung yang ditampilkan siswa SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (SD Almadany) Kebomas Gresik, Jawa Timur, Sabtu (6/5/2023).
Tarian tersebut diperagakan 3 siswa kelas 2 SD Almadany yakni Kinarian Shafa Juniawan, Dwi Rasikhah Ramadani, dan Jenahara Ferisha Syabilla. Mereka bertiga adalah siswi ekstrakurikuler tari SD Almadany.
Pelatih Tari Izza Novitasari SPd mengungkapkan ketiga siswi yang memperagan Tari Damar kurung ini merupakan peserta ekstra tari yang cukup aktif.
“Tari Damar Kurung sendiri menceritakan tentang seniman pencipta Damar Kurung yakni Mbah Masmundari, salah seorang seniman asal Gresik yang meninggal di tahun 2005,” katanya yang sempat dilatih tari secara langsung oleh koreografer tari asal Surabaya Lusiyanah.
Performance Terbaik
Izza Novitasari menjelaskan ketiga siswa Kinar, Jena, dan Rara melengak-lengok dalam menampilkan performance terbaik mereka di atas panggung.
“Mereka begitu menghayati tiap gerakan yang mereka pelajari selama ekstra tari,” ungkapnya.
Koordinator ekstrakurikuler Addien Nur Habibillah SPd menyampaikan walaupun tergolong ektra baru tapi perkembangannya cukup signifikan, karena sudah beberapa kali tampil dibeberapa acara.
“Di antaranya pernah tampil di Gress Mall pada acara gelar Karya Proyek Profil Pelajar Pancasila dan Pameran Pendidikan SD Negeri dan Swasta se- Kecamatan Kebomas,” tuturnya.
Dia mengatakan, tampilan Tari Damar Kurung pada Musywil NA ke-12 Jatim ini cukup memukau peserta. Seperti yang diungkapkan oleh pembawa acara Ria Eka Lestari SSi. Dia mengaku tari damar kurung ini adalah tarian khas asli Gresik, lengkap dengan properti damar kurung khas Gresik.
Hal senada juga disampaikan peserta Musywil dari PCNA Laren Lamongan Indahwati. Dia mengaku penari Damar kurung cukup gemulai dan lincah gerakannya. “Bagus banget,” katanya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.