Kisah di Balik Musywil: Kepala KB Dinar Nasyiah Gantikan Ketua PDNA Lumajang karena Mertuanya Wafat; Penulis Kuswantoro
PWMU.CO – Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Lumajang mengikuti Musyawarah Wilayah (Musywil) ke-12 Nasyiatul Aisyyah yang digelar di Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Sabtu-Ahad (6-7/05/2023).
Ada lima peserta dari Lumajang yang mengikuti acara tersebut. Mereka dipimpin oleh Ketua PDNA Lumajang Surya Purwaningsih.
Nurul Ain, salah satu anggota rombongan, menceritakan pada Jumat 5 Mei 2023 pukul 09.15 WIB rombongan berangkat dari rumahnya menuju Panti Asuhan Muhammadiyah Putra Lumajang untuk menjemput Surya Purwaningsih.
“Kemudian kami rombongan langsung meluncur untuk menjemput peserta terakhir (Muthoharoh) yang menunggu di Masjid Tegal Bangsri karena kebetulan orang ini rumahnya paling utara perbatasan Probolinggo,” kisahnya pada PWMU.CO Ahad (7/5/2023).
“Sebenarnya saya bukan peserta Musywil. Saya ikut berangkat bareng karena sebagai undangan Kepala Kelompok Bermain Dinar Nasyiah yang diharap kehadirannya di pembukaan Musywil hari Sabtu (6/5/2023) pagi,” tambah dia.
“Karena tempatnya jauh dan saya bersama tim kurang paham alur transportasi untuk menuju lokasi (di Gresik), maka saya meminta pada ketua untuk berangkat bareng,” ungkapnya.
Nurul mengaku perjalanan dilalui dengan penuh suka cita. “Saya sambil membayangkan akan ketemu teman-teman seperjuangan di NA yang lama tidak ketemu darat,” ujarnya.
Berita Duka
Karena sudah waktunya Dhuhur, rombongan berhenti di salah satu masjid di Kota Pasuruan. “Sekitar pukul12.25 WIB kami melanjutkan perjalanan menuju UMG. Di dalam perjalanan kurang lebih sepuluh menit, Ketua PDNA mendapatkan kabar ayah mertuanya meninggal dunia,” kisahnya.
Akhirnya perasaan suka-cita itu berubah menjadi duka-cita sampai beberapa waktu. “Sambil menunggu suasana kondusif, kami berembuk keberlanjutan Ketua PDNA (Surya Purwaningsih) untuk ikut kegiatan Musywil. Semua keputusan kami serahkan ke ketua mau bagaimana enaknya,” cerita dia.
Sedangkan putra-putri Surya Purwaningsih terus menghubungi agar bisa pulang dan membatalkan mengikuti acara Musywil, sementera di sisi lain dia sudah berkomitmen melaksanakan tugas yang sudah diemban.
“Semua kehendak Allah, ternyata keberadaan saya di rombongan itu mempermudah ketua dan teman-teman peserta Musywil dalam mengambil keputusan. Akhirnya saya diminta untuk menggantikan ketua menjalankan tugas di Muswil,” cerita Nurul Aini.
Dan bersyukur file serta mandat ada di memori handphone. Akhirnya secara dadakan kami hari itu membuat surat mandat baru dengan format, saya menggandikan ketua di kegiatan Musywil.
“Dan kami putuskan untuk mengantar peserta dulu ke UMG. Kemudian ketua bersama sopir yang mengantar kami suruh pulang balik ke Lumajang,” kata dia. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni