Workshop Coaching SMP Miosi: Guru Harus Banyak Belajar Baru Mengajar; Liputan kontributor PWMU.CO Sidoarjo Mahyuddin
PWMU.CO – SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (SMP Miosi) Jawa Timur bekerja sama dengan Organisasi Penggerak Yatim Mandiri (OPYM) menyelenggarakan Workshop Coaching, Sabtu (6/5/2023).
Dalam maternya, coach Dr Syaifudin Noer MPd LCPC memberikan pengantar terkait pola pandang guru terhadap pendidikan.
“Rumus menjadi guru itu belajar ditambah belajar ditambah belajar sama dengan mengajar. Guru harus banyak belajar baru mengajar,” ujarnya.
Dia memberikan penekanan bahwasannya aset sebenarnya kepala sekolah bukan tanah, bukan gedung, tetapi aset sebenarnya yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) dari sekolah, untuk membangun SDM guru dibutuh waktu yang lama.
Alumni program doktoral UIN Sunan Ampel Surabaya ini menjelaskan peran guru Abad 21 menurut beberapa tokoh. “Menurut Ki Hajar Dewantara yaitu tugas guru bukan menjejalkan pelajaran, guru harus menghidupkan pengetahuan,” jelasnya.
Pandangan tokoh lain, menurut Tadore, pendidikan ideal adalah pendidikan yang memberikan kebebasan dan cinta bagi siswa. Menurut Petztalozzi, guru harus memberikan pengalaman belajar yang disenangi oleh anak, agar ia mampu mengekspresikan diri dengan kebutuhan sosial san emosional.
Menurut Claxton, pendidikan adalah pemberdayaan potensi diri melalui pengembangan kapasitas belajar.
Coaching Pembelajaran
Syaifudin memberikan ilustrasi ketika menemukan siswa yang sulit untuk diingatkan. “Saya sudah kasih nasihat, tetap tidak berubah, tiap saya panggil untuk ajak ngobrol, ekspresi mereka langsung tidak enak, tiap saat hari selalu diingatkan. Kok ga ada perkembangan ini siswa, selalu melakukan pelanggaran yang sama,” ceritanya.
Dia menanyakan kalau menemui siswa yang sulit diingatkan apa yang harus dilakukan. Dia memberikan salah satu solusi yaitu melalui strategi coaching.
“Manusia mempunyai potensi yang berlimpah. Manusia itu sama dengan penuh sumber daya (Reseourceful), dari lahir setiap individu memiliki sumber daya dan potensi yang berlimpah. Jadi intinya coaching itu membantu seseorang untuk mengetahui dan mengeluarkan potensinya melalui sumber daya yang dimiliki dirinya sendiri,” jelasnya.
Coaching Bekerja
Syaifudin menyampaikan setiap manusia memiliki sumber daya melalui pikiran, perasaan, dan perilaku. Pikiran dan perasaan seseorang akan mendorong perilakunya.
“Coaching bekerja dengan membantu seseorang mengelola pikiran dan perasaan untuk mendorong perilaku yang dituju melalui kesadaran dirinya sendiri.”
Coaching melibatkan dialog dua arah. Hubungan yang terjadi pada sesi coaching melibatkan dialog dua arah dan bukan merupakan instruksi satu arah. Fokusnya pada pencapaian, pengembangan positif.
Seorang coach tidak boleh memberikan pertanyaan tertutup, tidak boleh mengarahkan. Coach tidak boleh memberikan solusi, tetapi memberikan stimulus dengan membuka pikirannya.
Penerima sertifikat Certified Professional Coach sari Loop Institite ini berpendapat sekolah modern kedepan membutuhkan guru-guru yang mempunyai ketrampilan coaching. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.