PWMU.CO – Saran Gubernur Jawa Timur Dra Khofifah Indar Parawansa MSi disampaikan kepada Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jatim ketika silaturahmi Lebaran. Rombongan PWA Jatim diterima di Grahadi Surabaya, Kamis (11/5/2023).
Saran gubernur disampaikan untuk pembinaan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Muhammadiyah dan Aisyiyah. Menurut Gubernur Khofifah UMKM masih sebatas memikirkan penjualan sesaat. Buktinya dia hampir tidak menemukan UMKM yang punya kartu nama saat menjual produk di bazar.
Gubernur Khofifah pasti menanyakan kartu nama UMKM di bazar yang dia kunjungi. “Kerupuknya saya cicipi itu enak. Sampai saya tanya namanya siapa dan nomor teleponnya berapa, biar kalau ada apa-apa bisa dihubungi,” kenang Khofifah.
Ternyata, sambung Khofifah, dari sekian banyak penjual, hanya dua penjual yang punya kartu nama. Mengetahui kenyataan itu, Khofifah lantas bertanya,”Bagaimana produk bisa dipasarkan lebih lanjut?”
Karena itulah saran gubernur kepada Aisyiyah Jatim agar memikirkan dan menyiapkan keberlanjutan penjualan produk UMKM ke depan. Jadi UMKM tidak hanya aktif menjual produknya saat ada bazar saja.
Khofifah memberi pandangan, misalkan Pemprov Jatim sedang ada acara di Grahadi sehingga butuh produk dalam jumlah banyak. “Nah, kalau mau melibatkan produk UMKM dari Aisyiyah bagaimana? UMKM harus punya kartu nama, harus disiapkan. Supaya siapapun yang beli, diberikan kartu nama. Orang kan melihat produknya siapa, nomor telepon yang dihubungi berapa,” tutur Khofifah.
Semangat Dukung UMKM
Jadi salah satu PR Majelis Ekonomi PWA Jatim ialah menyiapkan program pemberdayaan ekonomi melalui UMKM. Hal ini mendapat tanggapan positif dari Sekretaris PWA Jatim Dr Nur Mukarromah SKM MKes. Nurma, sapaan akrabnya, turut hadir pada silaturahmi Lebaran sekaligus memohon arahan dan dukungan program-program prioritas di kepemimpinan PWA Jatim periode 2022-2027 itu.
“Selama ini Bu Gubernur semangat sekali mendukung UMKM. Di setiap acara Muhammadiyah, Aisyiyah, Nasyiah, atau ortom lain ketika mengundang beliau dan beliau datang, di situ ada bazar, beliau selalu keliling,” kenang Nurma.
Masih terang di ingatannya waktu mendampingi Khofifah mengunjungi stan-stan bazar Musyawarah Wilayah (Musywil) Nasyiatul Aisyiyah di Gresik, Sabtu (6/5/2023) lalu.
“Kita punya UMKM binaan banyak, tinggal bagaimana bisa meningkatkan omset penjualan ke depan. Di setiap even bazar, UMKM harus punya kartu nama,” ujar Nurma kepada PWMU.CO, Sabtu (13/5/2023).
Untuk tindak lanjut kerja sama jangka panjang, Khofifah menyarankan Aisyiyah untuk mengikutkan pelaku UMKM pada workshop yang digelar Balai Latihan Kerja (BLK) Surabaya Jatim. Ada yang bekerja sama dengan Shopee. “Kampus UMKM Shopee ada di Malang,” ujarnya.
Kembangkan Desa Wisata
Di momentum itu, PWA Jatim juga mengenalkan potensi desa wisata di Aisyiyah Training Center (ATC) yang perlu dilanjutkan pembinaannya. ATC berada di Bukit Wisata Randuana, Kertosari, Purwosari, Pasuruan.
Saat Milad Aisyiyah ke-105, Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak meletakkan batu pertama pembangunan gedung ATC, Sabtu (6/4/2019).
Untuk menindaklanjuti manajemen desa wisata ini, Khofifah langsung mengerahkan organisasi perangkat daerah (OPD) untuk turun ke lapangan, melihat kondisi terkini. Harapannya, layanan di sana bisa hidup kembali. “Ada anggaran dari Pemprov Jatim untuk manajemen program pembinaan desa wisata. Bisa diikutkan festival desa wisata,” ujar Khofifah.
Silaturahmi itu diikuti Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur Dra Rukmini MAp, Wakil Ketua Dra Faridah Muwafiq, Dra Siti Asmah MPd, Sekretaris Dr Nur Mukarromah SKM MKes, Wakil Sekretaris Asmawatie Rosyidah SH MPd, Bendahara Dra Noer Haidah. Hadir pula Ketua Majelis Tabligh dan Ketarjihan Dr Istikomah MAg, serta Ketua Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Sumiati SAg.
Juga dihadiri Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Jawa Timur Restu Novi Widiani. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Sugeng Purwanto