Seruan Pimpinan Muhammadiyah: Ayo Bergerak, Jangan Hanya Berteriak! Liputan Nely Izzatul, Kontributor PWMU.CO Lamongan
PWMU.CO – Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Brondong Periode 2015-2022, Drs Mat Iskan mengajak warga Muhammadiyah untuk senantiasa bergerak memajukan Muhammadiyah, tidak hanya berteriak saja.
Hal itu dia sampaikan saat pembukaan Musyawarah Cabang (Musycab) Ke-9 Muhammadiyah dan Aisyiyah Brondong yang berlangsung di Pendopo Balai Desa Sendangharjo, Brondong, Lamongan, Jawa Timur, Ahad (14/5/2023).
Terkait dengan pekembangan PCM, Mat Iskan melaporkan, dalam periode ini, banyak hal yang telah PCM Brondong lakukan, di antaranya membangun karakter warga persyarikatan, maupun membangun fisik Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Brondong.
“Yang pertama kita bangun adalah character building, yakni karakter atau kultur ber-Muhammadiyah. Alhamdulillah contoh paling mudah, ketika rapat kami undang jam 1, maka jam 2 kurang sudah bisa dimulai. Sebelum-sebelumnya kalau diundang jam 1, setelah asar baru dimulai, dan diundang setelah asar setelah maghrib baru dimulai,” kata Mat Iskan disambut tawa hadirin.
Yang kedua membina kepala sekolah-kepala sekolah Muhammadiyah. Menurutnya hal ini penting, karena kalau kita ingin maju, maka harus ada pembiasaan dan keteladanan, salah satunya dari Kepala Sekolah Muhammadiyah.
“Kalau dua hal ini tidak ada, ya tidak akan terjadi kemajuan. Makanya kalau Ketua Dikdasmen tidak bisa ngatasi, Ketua PCM langsung yang memanggil. Saya telpon langsung. Alhamdulillah, biasanya susah, sekarang mudah. Open manajemen kita bangun,” ucapnya.
Membangun Lantai 2 dan Membebaskan Tanah GDM
Sementara itu, dalam hal pembangunan fisik, Mat Iskan melaporkan, bahwa PCM Brondong telah berhasil membangun lantai 2 GDM dan membebaskan tanah halaman yang menghabiskan biaya 2,2 milyar.
“Karena sudah terbangun kultur dari periode-periode sebelumnya, maka alhamdulillah kita dapat dana dari Bapak Gubernur (Sukarwo) 150 juta. Tapi ternyata habisnya 2,2 milyar termasuk halamannya. Karena saat itu halaman belum punya kita, lha kalau tidak kita beli ini bahaya. Sehingga Alhamdulillah saat ini GDM bisa merdeka, halamannya luas,” ucap Mat Iskan disambut tepuk tangan hadirin.
Meskipun saat itu dia mengaku banyak dirasani guru-guru (karena banyak ditarik untuk pembangunan GDM), tapi dia yakin hal ini sebagai cara berpikir untuk masa depan. Akhirnya sekarang tidak terasa hal itu sudah terlalui.
“Kalau malam hari, sekarang lampu tulisan GDM menyala. Itu tidak sedikit dananya, 20 juta. Tapi keren. Aulanya juga muat untuk 600 orang. Ini bagian dari kerjasama tadi, juga tidak minta dana luar, tapi kesadaran bersama pimpinan, anggota dan semuanya,” jelasnya.
Dari 2,2 milyar itu, dia mengaku saat ini masih ada hutang tidak sampai 400 jutaan. “Tapi kan ya enteng, yang meneruskan juga enteng, karena lebih banyak yang sudah dikeluarkan, yaitu 1,8 milyar,” ucapnya.
Membangun Kepercayaan Bersama
Berikutnya dia mengatakan, PCM Brondong pada periode 2015-2022 ini juga berusaha untuk menciptakan struktur yang efektif.
“Alhamdulillah kita sudah berjalan semua. Walaupun ada yang masih tertatih-tatih tidak papa, teruslah berjalan. Kita bekerja secara struktural, tidak personal. Tidak ada single fighter. Kita membangun kepercayaan bersama, bukan membangun sosok sentral atau personal yang dikultuskan. Ini tidak berlaku di Muhammadiyah, menokohkan seseorang. Inilah kultur berorganisasi,” tandasnya.
Setelah membangun lantai 2 dan membebaskan tanah GDM, Mat Iskan menceritakan, kemudian PCM mendapatkan wakaf Musholla dari H Hermanto di tikungan Dusun Ganting.
“Ini harus kita bangun. Alhamdulillah satu bulan habis 70 juta untuk renovasi kamar mandi, keramik, dan parkir. Sehingga orang-orang untuk istirahat di situ sekarang nyaman, itu juga dari jamaah,” kata suami dari Anir Wahyuni ini.
Jihad Ekonomi
Sedangkan di bidang ekonomi, Mat Iskan yakin PCM Brondong paling punya banyak saham. Dia pun menyontohkan Koperasi Al-Azhar yang ada di Ranting Sendangharjo, selama periode 2015-2022 ini dapat laba 1 milyar.
“Makanya saya bilang, masak bisa bangun gedung 530 juta, ditempati Musycab saja tidak bisa. Insya Allah nanti akan Allah tambah. Sekedar menginfokan bahwa Ranting Sendangharjo ini juga habis beli tanah 300 juta, lalu bisa memberikan THR guru 150 juta, memberi insentif guru ngaji 2 juta per bulan. Periode kemarin punya mobil 3,” tuturnya.
Dia menambahkan, padahal Ranting Sendangharjo ini pedalaman, tapi bisa. Sehingga dia yakin, bagi ranting yang memiliki akses lebih dekat tentu lebih mudah dan juga lebih bisa.
“Inilah kalau kita punya usaha ekonomi, jadi giat. Kalau tidak punya ya kering. Maka mari kita bergerak. Tidak cukup hanya berteriak, walaupun sesekali berteriak ya tidak apa-apa,” imbuh pria kelahiran Lamongan 06 Agustus 1964 ini.
Selain melaporkan perkembangan PCM, Mat Iskan juga melaporkan pergerakan PCA yang juga tidak kalah bagusnya.
“PCA ini juga memiliki banyak peninggalan, di antaranya Surya Mart dan Klinik Aisyiyah. Maka saya rasa, PCM dan PCA periode 2015-2022 ini husnul khatimah. Ke depan kami harapkan bisa lebih giat menggerakkan jihad ekonomi, menggerakkan AUM untuk kemajuan Islam dan kejayaan Brondong,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni