Save BSI oleh Syafrudin Anhar, dosen FEB ITB Ahmad Dahlan Jakarta dan Wakil Ketua LP UMKM PP Muhammadiyah.
PWMU.CO – Tragedi BSI (Bank Syariah Indonesia) yang di-hack oleh peretas LockBit ternyata belum berakhir. Walaupun manajemen BSI telah berupaya untuk mengurangi kekecewaan nasabah, sampai hari ini masih juga mendapatkan kendala mendapat layanan BSI. Terutama dari layanan transfer dan tarik tunai.
Sebagaimana yang telah banyak diinformasikan di berbagai media, Muhammadiyah dengan ribuan amal usaha dan jutaan anggota, karyawan, guru dan dosen adalah salah satu institusi yang terdampak atas tragedi BSI ini.
Sebagai lembaga keagamaan yang selalu hadir dan tampil untuk kemaslahatan umat, insyaallah dikomandani oleh Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Abdul Mukti, Persyarikatan Muhammadiyah akan mengumpulkan puluhan ahli IT yang dimiliki untuk membantu BSI mengatasi tragedi kejahatan siber yang melandanya.
Upaya Prof Abdul Mukti adalah langkah nyata Persyarikatan Muhammadiyah untuk menyelamatkan bangunan perekonomian umat. Save BSI ini sebagai satu bentuk pertanggungjawaban sosial Muhammadiyah dalam gerakan ekonomi umat.
Di pihak lain, Direksi BSI juga harus menyadari bahwa ini adalah lembaga keuangan yang memang harus didedikasikan untuk dan kepada umat. Oleh karena itu kesadaran ini menjadi landasan profesionalitas para direksi dan komisaris serta institusi negara yang membawahinya yaitu Kementerian BUMN.
Sebagai badan usaha negara, jangan sekali-sekali BSI diletakkan pada landasan ambisi dan kepentingan keduniaan semata tanpa mengindahkan nilai ideologis.
Tragedi BSI ini harus dijadikan pelajaran dan instrumen untuk melakukan evaluasi diri segenap manajemen BSI. Nilai-nilai ideologi menyatakan jabatan, pekerjaan, dan rezeki itu adalah amanah dan harus dipertanggungjawabkan.
Muhammadiyah sekali lagi hadir untuk kemaslahatan umat dengan gerakan Save BSI. Semoga sukses. Salam sang pencerah.
Editor Sugeng Purwanto