Pawai Taaruf Meriahkan Pra-Musycab IX Muhammadiyah Aisyiyah Bungah, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Suhailah Naili Salsabila
PWMU.CO – Pawai Taaruf Pra-Musyawarah Cabang (Pra-Musycab) IX Muhammadiyah Aisyiyah Bungah Gresik Jawa Timur dilaksanakan di Desa Melirang Wetan, Sabtu (13/5/2023).
Peserta yang mengikutib Pawai Taaruf yaitu siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, dan SMK Muhammadiyah Aisyiyah se-Kecamatan Bungah. Juga anggota ranting dan cabang Muhammadiyah Aisyiyah, Nasyiatul Aisyiyah, dan Pemuda Muhammadiyah se-Kecamatan Bungah.
Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Bungah Suhali menjelaskan, tidak berbatas hanya untuk warga Muhammadiyah dan Aisyiyah, warga Desa Melirang pun ikut menjadi peserta Pawai Taaruf.
“Hal ini agar warga Muhammadiyah dapat saling mengenal dan mengakrabkan diri dengan warga. Selain itu acara pawai ini semakin meriah yang juga tidak ketinggalan menyuguhkan banyak doorprize yang menarik untuk didapatkan peserta. Pawai dibuka dan diberangkatkan mulai pukul 06.45 WIB,” ujarnya.
Dalam sambutannya, dia mengucapkan terima kasih kepada Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Melirang Nasich yang sudah membantu dan menyiapkan acara Pra-Musycab sebagai tuan rumah tempat diadakannya Musycab IX Muhammadiyah Aisyiyah Bungah.
“Tidak lupa berterima kasih juga kepada peserta umum juga warga Muhammadiyah Aisyiyah yang ikut serta dalam pawai.”
Antusias tidak hanya pada peserta pawai, tetapi juga pada siswa anggota drum band yang membuat semakin semarak dalam Pawai Taaruf tersebut. Terdapat 2 kelompok drum band yang ikut serta, yaitu Drum Band Gema Surya dari SMP Muhammadiyah 10 Bungah dan Drum Band Gema Melirang Ceria dari SD Muhammadiyah 1 Bungah.
Bentuk Kekompakan
Suhali menjelaskan, antusias peserta pawai tidak sekadar ikut, mereka juga antusias memakai pakaian seragam saat pawai.
“Ibu-ibu Aisyiyah lebih terlihat dalam hal ini, mulai dari mengenakan batik Aisyiyah nasional oleh ibu-ibu anggota cabang hingga batik Aisyiyah harian yang dikenakan oleh ibu-ibu ranting Aisyiyah Melirang.”
Anggota Nasyiah menggunakan batik NA daerah, sedangkan siswa kebanyakan menggunakan seragam olahraga yang sudah diselaraskan oleh sekolah masing-masing. Selebihnya bapak-bapak Muhammadiyah ataupun Pemuda lebih memilih baju olahraga santai walaupun tidak selaras.”
Dia menuturkan, antusias peserta turut berpartisipasi dan berpakaian seragam itu menunjukkan acara pawai ini memang sudah sangat ditunggu dan dinantikan pelaksanaannya setelah lama tak ada pawai karena wabah Covid-19 yang membuat banyak kegiatan tertunda dan tidak terlaksana. (*)
Co-Editor Ichwan Arif Editor Sugeng Purwanto