Ketua PWM Jatim: Pilih Pemimpin yang Memiliki Ilmu dan Berakhlak Mulia; Liputan Muhammad Syaifudin Zuhri
PWMU.CO – Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jatim mengadakan acara 3 in 1 di Aula Mas Mansur Gedung PWM Jatim, Jalan Kertomenanggal IV/1 Surabaya, Jum’at (19/5/2023) sore.
Kegiatan bertema Pemuda Hebat, Indonesia Bermartabat itu meliputi tiga agenda alias 3 in 1, yakni:halalbihalal, resepsi milad, dan launching logo Musyawarah Wilayah.
“Mengingat kesibukan dan jauhnya jarak antar-PDPM (berbagai kota/kabupaten se Jawa Timur, maka pertemuan hari ini sengaja kami mampatkan tiga acara sekaligus agar efektif dan tidak mengundang hadirin berkali-kali,” kata Dikky Sadkomullah SHI MHES, Ketua PWPM Jawa Timur.
Halalbihalal di pengujung bulan Syawal ini, lanjut Dikky, digabungkan dengan peringatan milad Pemuda Muhammadiyah yang lahir tanggal 2 Mei 1932. Sekaligus menyongsong Musywil ke-17 pada 16-17 Juli 2023 di Banyuwangi.
“Kegiatan hari ini selain untuk bermaafan dan launching logo Musyda, sekaligus untuk resepsi milad dengan mengundang para senior PWPM untuk bicara tentang Pemuda Muhammadiyah ke depan,” ujar Dikky.
Pesan Ketua PWM Jatim
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, Dr dr Sukadiono MM mengajak juniornya, para Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur, agar menjaga persatuan dengan mengutip ash-Shaf 4: “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.”
“Allah SWT mencintai orang-orang yang berbaris atau bershaf sehingga menjadi banteng kokoh. Jika kita bersatu, seberat apa pun terjangan tidak mudah menghempas kita. Sebaliknya, jika ada keretakan dan konflik di antara kita, sangat mudah dirobohkan,” kata dokter Suko panggilan akrabnya.
Dokter Suko, sapaan akrabnya megaskan, “Sebagai bagian dari Perserikatan Muhammadiyah, mari kita satukan barisan kita, pimpinan perserikatan, pimpinan ortom, pimpinan majelis lembaga dan seluruh unit pembantu perserikatan. Menjadi kewajiban kita menjaga kebersamaan.”
Sebagai ayahanda—sebutan angkatan muda Muhammadiyah pada para senior—dr Suko juga memberikan nasihat untuk para ananda Pemuda Muhammadiyah, berupa wejangan, “Jika pingin menjadi orang hebat pemuda harus memiliki modal ilmu dan akhlak.”
“Tuntunan menjadi pemuda hebat, sebenarnya sudah tersirat dalam lagu mars Pemuda (Muhammadiyah), yakni harus berilmu dan berakhlak. Jadi, untuk menjadi orang hebat sekaligus disegani maka dua hal itu menjadi kunci,” tegas Suko.
Sesuai al-Qur’an, sambungnya, kalau kita ingin dinaikkan derajat dan dihebatkan oleh Allah SWT di hadapan orang lain, maka kita harus memiliki ilmu yang tinggi sesuai kompetensi kita masing-masing. “Sebab, tidak ada orang yang multitalenta. Kita harus fokus dalam satu kompetensi sampai kita menjadi orang yang hebat,” terangnya.
Menurut Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya itu, Rasulullah mampu menjadi pemimpin besar, the great leader, karena akhlak yang dimiliki sesuai tugasnya, untuk menyempurnakan akhlak manusia sesuai surat al-Qolam.
“Mungkin di antara kita tidak mungkin bisa memiliki akhlak sempurna, Namun kita bisa miliki akhlak baik sehingga memudahkan bergaul dengan orang lain. Insyallah inilah yang bisa tinggikan derajat kita,” harap dr Suko.
Terkait tahun politik ia mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin yang memiliki ilmu dan berakhlak mulia. Adanya pemimpin yang berilmu dan berakhlak menjadi jaminan suatu negara bisa bermartabat, walaupun negara itu kecil.
“Banyak negara kecil mampu menjadi negara maju dan hebat karena SDM (sumber daya alam) berpengetahuan tinggi dan berkarakter. Seperti negara Finlandia yang menjadi negara paling bahagia,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni