PWMU.CO – Ketua MPR Zulkifli Hasan dalam kesempatan memberikan pesan-pesan pada acara Tasyakuran Milad 85 Tahun Pemuda Muhammadiyah Selasa (2/5) malam, menekankan agar gerakan kepemudaan ini bisa lebih kuat menjadi kelompok penekan (pressure group). Dengan jaringan yang dimiliki secara nasional mulai dari pusat hingga ranting, Pemuda Muhammadiyah diyakininya bisa lebih efektif menjadi kelompok penekan daripada yang lain.
“Pemuda Muhammadiyah harus menjadi kelompok penekan, baik dalam persoalan korupsi maupun yang lainnya,” pesan Bang Zul, panggilan akrab Zulkifli Hasan, pada acara yang diikuti pimpinan wilayah Pemuda Muhammadiyah se-Indonesia ini yang berlangsung di Auditorium KH Ahmad Dahlan, Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jl Menteng Raya No 62, Jakarta Pusat.
(Baca: Luncurkan Situs Jual-Beli MallMu.com, Pemuda Muhammadiyah Integrasikan Potensi Ekonomi Pesyarikatan)
Dahnil Anzar Simanjuntak ketua umum Pemuda Muhammadiyah senada dalam sambutannya menjawab tantangan Zulkifli Hasan. “Amar ma’ruf nahi munkar itu genetikanya Pemuda Muhammadiyah. Tidak hanya itu kita juga harus amar adli nahi zulmi, menyeru keadilan mencegah kedzaliman. Maka Pemuda Muhammadiyah harus berani melawan ketidakadilan. Musuh kita bukanlah radikalisme, bukanlah intoleransi. Musuh kita sesungguhnya adalah ketidakadilan,” teriaknya lantang yang disambut pekikan ‘Allahu Akbar’ seisi ruang acara.
(Berita terkait: Ketika PKL Satu Ruang dengan Pejabat Tinggi Negara pada Tasyakuran Milad ke-85 Pemuda Muhammadiyah)
Hadir dalam tasyakuran milad ini beberapa tokoh dan pejabat publik, di antaranya Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua Komisi Yudisial Aidul Fitriciada Azhari, Wakil Ketua MPR Taufiq Kurniawan, Komnas HAM Manager Nasution, Wasekjen MUI Najamudin Ramli, Buni Yani penyebar video penistaan agama oleh Ahok, dan para mantan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah. (Faizin)