Belajar dengan Basis Kepondokan Itu Sangat Menguntungkan. Liputan Sri Asian, Kontributor PWMU.CO Lamongan
PWMU.CO – Belajar dengan basis kepondokkan itu sangat menguntungkan, apalagi di pondok bahasa seperti Pondok Pesantren Al-Ishlah Sendangagung (alishlah.ac.id).
Hal itu disampaikan alumnus SMPM 12 Sendangagung Paciran Lamongan, Indah Ana Hayati SS SPd saat Wisuda Ke-39 SMP Muhammadiyah 12 Sendangagung, Kamis (18/5/2023)
Indah yang juga wali dari Muhammad Nawaf Ubada kelas 9-E ini, didapuk untuk memberikan sambutan sebagai perwakilan dari wali murid.
“Saya merasa terharu dan bangga, karena tidak membayangkan sebelumnya bisa berbicara di depan para kiai dan guru yang dulu pernah mengajar saya, sehingga sekarang saya bisa berhasil,” ucapnya.
Indah pun memotivasi para wisudawan-wisudawati, bahwa predikat terbaik itu sangat penting, tetapi jika tidak bisa menjadi terbaik tidak perlu pesimis.
“Karena keberhasilan tidak harus dimulai dengan selalu mendapat rangking di kelas. Menjadi siswa yang biasa-biasa saja asal sungguh-sungguh, asalkan niat yang lurus, belajar dan terus belajar pasti akan menuai keberhasilan,” katanya.
Digembleng Ilmu Agama dan DItuntut Bisa Berbahasa Asing
Menurutnya, belajar dengan basis kepondokkan itu sangat menguntungkan, apalagi pondok bahasa seperti Al Ishlah. Karena selain digembleng dengan ilmu agama siang dan malam, santri juga dituntut untuk bisa berkomunikasi menggunakan Bahasa Arab dan Inggris.
“Penanaman akhlaq dan aqidah yang orientasinya adalah agama, tentu sangat penting. Kami juga ditekan harus bisa berkomunikasi dengan bahasa Arab dan Inggris. Hal ini sungguh sangat terasa manfaatnya. Saat ini saya sudah merrasakan dan membuktikannya,” tutur Indah.
Dia mengatakan, sebagai anak seorang petani, namun dengan kesungguhan dan keseriusan belajar akhirnya ia bisa seperti sekarang ini, menjadi guru dengan berbagai kesibukan serta aktivitas lainnya di Yogyakarta.
“Aktivitas yang padat mulai dari pagi mengajar di TK ABA Pandeyan I, lalu mengajar di Rumah Belajar yang saya kelola dengan suami. Kebetulan sudah punya 80 siswa. Aktif juga sebagai pemateri kajian guru Aisyiyah, pemateri kajian ranting Aisyiyah Ahad pagi, pemateri parenting school, juga guru taklim di beberapa paguyuban di Yogjakarta,” katanya.
Dia yakin, kesuksesan yang ia raih ini karena lantunan doa tengah malam dari Pengasuh Ponpes Al-Ishlah Kyai Dawam dan juga para guru.
“Maka dari itu, banyak sekali keuntungan jika sekolah dengan basis kepondokan,” tandas istri Nur Kholiq SAg dan ibu dari dua orang anak ini.
Ia pun mengakhiri sambutannya dengan berpesan, bahwa khairunnas anfauhum linnas. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lain.
Acara wisuda digelar di depan gedung KH Ahmad Dahlan SMPM 12 Sendangagung. Hadir dalam kegiatan ini Ketua Dikdasmen PWM Jatim Dr Khozn MSi, Pengasuh Ponpes Al Ishlah Drs KH Dawam Sholeh, Sekretaris PDM Lamongan Dr Piet Hizbullah Khaider MA, Wakil Ketua PDM Lamongan Drs M Anwar MPd. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni