Muhammadiyah dan Aisyiyah Itu Organisasi Amal, Liputan Waviq Amiqoh
PWMU.CO – Muhammadiyah dan Aisyiyah adalah organisasi amal, tiada hari tanpa beramal. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Prof Dr H Biyanto MAg, di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Gresik, Sabtu (20/5/23).
Amanat disampaikan pada pengukuhan anggota Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA), Unsur Pembantu Pimpinan (UPP) PDM Gresik, danBadan Pembantu Pimpinan (BPP) PDA Gresik periode 2022-2027 dan Halal bi Halal 1444H.
Dia mengawali dengan memuji seragam baru yang dikenakan oleh jajaran PDM Kabupaten Gresik, “Kompak seragamnya bagus mudah-mudahan semangatnya semangat baru.”
Tak lupa pula menyampaikan, selamat milad ke-106 Aisyiyah sejak 19 Mei 1917 sampai 19 Mei 2023. “Kita doakan tahun depan milad ke-107 ya,” ajaknya. Serentak seluruh peserta menjawab Amiin.
Dia menuturkan, “Setelah pengukuhan ini agar kerja, kerja dan kerja. Bahkan kalau ingin mendirikan Pimpinan Cabang Muhamamdiyah (PCM) dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) yang ditanyakan adalah amal kongkretnya apa.”
“Minimal berupa pengajian yang diselenggarakan oleh PCM dan PRM,” ujarnya.
Dulu almarhum Kiai Haji Hasyim Muzadi Allahuyarkham pernah mengatakan kalau ada tiga atau lima orang Muhammadiyah dan Aisyiyah berkumpul maka besok akan lahir amal usaha baru, sekolah baru, pesantren baru, Rumah Sakit baru dan masjid baru. Hal itu merupakan pandangan outsider Muhammadiyah terhadap Muhammadiyah.
“Mari kita pertahankan semangat beramal,” ajaknya.
Beramal itu menjadi penting karena setelah pengukuhan pada periode ini yang harus dilakukan adalah menerjemahkan apa yang sudah disepakati dalam forum musyawarah.
Dia melanjutkan, “Misalnya hasil Musyawarah Wilayah (Musywil) Muhamamdiyah dan Aisyiyah pasti akan melahirkan program utama selama lima tahun ke depan apa yang akan kita kerjakan sudah terdokumentasi, sekarang ini bagaimana mengkonkretkan yang sudah bagus disusun di dokumen-dokumen itu untuk menjadi amal-amal yang lebih kongkret.”
Dalam surat an-Najm ayat 39 diingatkan, “Wa al laisa lil-insāni illā mā sa’ā. Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.” Tatkala kita kembali pada Allah kelak akan diberikan balasan yang setimpal man yazra yahsud, dan siapa yang menanam dia akan memanen.
“Jangan pernah berharap memanen kalau tidak pernah menanamkan, meninggalkan sesuatu yang bermanfaat untuk generasi kita itu penting,” tegasnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni