HW SMA Muhi Yogyakarta Mengadakan Petuah, Ini Tujuannya, liputan kontributor PWMU.CO Yogyakarta Yusron Ardi Darmawan
PWMU.CO – Guna kuatkan karakter, SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta (SMA Muhi) adakan Perkemahan Sabtu Ahad (Petuah) yang diikuti siswa kelas X, Jumat-Ahad (19 – 21/5/2023).
Kegiatan puncak ekstrakurikuler wajib Hizbul Wathan (HW) bertema ‘Meningkatkan Ketakwaan terhadap Allah SWT, Membentuk Karakter Kedisiplinan, dan Melatih Kebersamaan’ ini diadakan di Bumi Perkemahan Kedungtangkil Kedungrejo Pengasih Kulon Progo.
Ketua Panitia Ramanda Riksanto menjelaskan ada 410 siswa dan 40 orang guru pendamping yang mengikuti kegiatan ini.
“Tujuan diadakannya kegiatan Kemah Taruna Melati ini adalah menumbuhkan jiwa kepemimpinan kepada anggota HW di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta,” ujarnya.
Dia menuturkan, selain itu juga untuk menanamkan kedisiplinan dan kemandirian yang lebih baik bagi kelas X, mempererat komunikasi sesama anggota Hizbul Wathan, melatih kekompakan antar anggota, melatih, dan menambah mental anggota.
Peserta berkumpul pada Jumat 19 Mei 2023 pukul 06.30 WIB di halaman sekolah. Setelah prosek pengecekan barang, peserta berangkat menuju lokasi perkemahan dengan durasi tempuh sekitar 1,5 jam. Pukul 09.30 WIB kegiatan dimulai dengan mendirikan tenda.
Setelah shalat Jumat berjamaah, kegiatan dilanjutkan dengan upacara pembukaan. Kegiatan dibuka kepala SMA Muhi Ramanda Drs H Herynugroho MPd.
“Kegiatan perkemahan ini dapat melatih generasi muda agar memaksimalkan setiap potensi yang ada di dalam dirinya, baik itu intelektual, spiritual, sosial, dan fisik. Berkemah bagi gerakan kepanduan Hizbul Wathan sangat bermanfaat untuk melatih kemandirian.”
Dengan mengikuti kegiatan tersebut, lanjutnya, dapat terlihat karakter dan kepribadian setiap anggota melalui setiap aktivitas dan perilaku dalam setiap situasi yang sedang dialami.
“Saya harap seluruh peserta dapat mematuhi peraturan dan mengikuti semua kegiatan ini dengan maksimal” paparnya. Kegiatan perkemahan ini didesain ramah lingkungan untuk mengkampanyekan gerakan adiwiyata.”
Peserta diminta menyisihkan dua hari uang saku untuk berbagi dengan masyarakat sekitar dalam kegiatan perkemahan. Masing-masing kelas diharapkan membawa 10 paket sembako dengan minimal seharga Rp 50 ribu dan tiga pohon alpukad atau mangga sebagai program edukasi pengenalan dan mencintai lingkungan hijau harapan terbesarnya adalah bisa memberikan dampak perekonomian warga ke depan melalui hasil buah buahan.
Keuntungan Berkemah
Wakil Kepala Urusan Kesiswaan Ramanda Ahmad Afandi SThI menyampaikan di tengah arus teknologi yang begitu cepat, perlu kiranya menjalin hubungan yang erat dengan alam.
“Mengenal lebih dalam tentang alam akan lebih menghargai kehidupan itu sendiri. Selain meningkatkan bonding dengan santri, berkemah terbukti memberi banyak keuntungan bagi fisik dan mental. Silakan menggunakan kesempatan yang telah diberikan sebagai sarana istirahat, belajar di alam dengan cara cara kepanduan untuk menjadi kader persyarikatan yang membumi,” paparnya.
Jumat sore sampai malam kegiatan diisi dengan kegiatan outbound. Adapun kegiatannya adalah kolam bola, pipa bocor, estafet pingpong, estafet karet, dan volly air. Peserta sangat menikmati acara ini dengan saling bekerja sama.
“Kegiatan hari Jumat ditutup dengan pentas seni dan api unggun.”
Kegiatan jelajah alam dilaksanakan pada hari kedua Sabtu (20/5/2023) dengan waktu tempuh normal 4-5 jam. Pada kegiatan jelajah ini, semua anggota kawan wajib mengikuti (kecuali dua orang untuk memasak di tenda).
Setiap kawan akan melewati empat pos wajib dengan tugas masing-masing dan beberapa petunjuk angka sebagai penunjuk jalan. Waktu yang disediakan untuk kegiatan jelajah ini adalah kurang lebih sekitar 8- 9 jam.
Setiap pos ada berbagai lomba seperti lomba memasak. Diadakan juga edukasi tentang tata cara shalat di tengah hutan Menoreh yang lebat. Ahad pagi peserta melanjutkan kegiatan dengan kegiatan bersih- bersih berupa gugur desa, operasi debu dan sapu. Akhirnya setelah upacara penutupan selesai, peserta kembali ke Kota Yogyakarta dengan menggunakan armada truk dan bus pukul 11.00 WIB. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.