Mamsasi Sidayu Gresik Pameran Karya Seni Daur Ulang, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Chilmiyati
PWMU.CO – MA Muhammadiiyah 1 Sidayu (Mamsasi) Gresik Jawa Timur menggelar acara pameran karya seni daur ulang. Kegiatan pembelajaran seni dan budaya ini bertempat di halaman kelas X, Kamis (25/5/2023).
Guru Seni budaya, Ainur Rosyikh mengatakan pembelajaran ini bertema Pameran Tunggal yang Kreatif dan Inofatif. Karya yang dipamerkan tersebut merupakan hasil karya sendiri berupa daur ulang.
“Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan pengalaman unik kepada siswa dalam proses berkesenian. Selain itu, perlu pemahaman konsep, teknik, dan pengalaman berkreasi serta berapresiasi. Hal ini terbuki mereka mulai mengembangkan kreativitas karyanya di kegiatan ini,” katanya.
Kepala Madrasah Fery Indah Kuswita SPd memberikan ucapan selamat untuk siswa kelas X IPS yang mampu menciptakan hasil karya seni. Hasil karya itu ada yang asli dan ada yang berupa daur ulang. Semuanya itu, merupakan karya yang perlu diapresiasi.
“Hari ini merupakan hari yang istimewa ditunjukkan kepada Bapak Ibu guru dan teman- teman, baik adik kelas maupun kakak kelas,” ujarnya.
Dia berpesan, selanjutnya anak-anak tidak hanya berhenti di sini, namun teruslah berkarya untuk menghasilkan karya seni yang baru.
“Karya yang inovatif dan berfungsi juga untuk perekonomian. Sehingga menjadi motivasi diri bahkan bisa layak dijual. Kalau pun ada barang bekas dari Madrasah, maka bisa didaur ulang kembali menjadi karya yang baru,” ucapnya.
Pameran Karya
Kegiatan dimulai pukul 08.00-10.00 WIB, siswa berpakaian batik. Siswa mengerjakan secara kelompok berjumlah 5 peserta.
Perwakilan dari kelompok ada dua siswa yang mempersentasikan nama-nama produk dan bagaimana cara pembuatan karya seni yang sudah dibuat.
Dalam kegiatan tersebut siswa menunjukkan hasil karya daur ulang berupa tas anyaman dari bungkus kopi, vas bunga dan bola lampu dari sirup botol marjan, gantungan kunci dari kain flannel dan dacron, kerajinan kerang, tempat pensil dari botol bekas, bunga dari Koran atau kertas minyak, kaligrafi, figora dari kardus bekas, dan lain-lain.
Ada 15 karya daur ulang yang sudah dibuat. Adapun proses pembuatan karya tersebut butuh waktu sekitar satu pekan. Hasil dari pameran itu akan diarsip di Madrasah dan sebagian dipajang di kelas X.
Siswa kelas XI Syahrul Fatawa perwakilan mengatakan sangat senang melihat kegiatan itu, karena hasil karyanya bisa dilihat dan dinilai oleh guru serta teman-temanya.
Dia juga memberikan respon baik bukti mengapresiasi berupa penghargaan, bagaimana susahnya bisa membuat karya daur ulang yang sudah dibuat,” ucapnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.