Tekad UMM Jadi Institusi yang Bertanggungjawab untuk Indonesia Emas. Liputan Kontributor PWMU.CO Nely Izzatul
PWMU.CO – Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Prof Dr Fauzan MPd menegaskan, bahwa UMM bertekad untuk menjadi bagian dari institusi yang bertanggung jawab dalam Indonesia emas.
Hal itu dia sampaikan pada Wisuda Ke-108 Tahun 2023 program Vokasi, Sarjana dan Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Dome, Selasa (30/5/2023).
Mengawali sambutan, Fauzan mengucapkan selamat kepada wisudawan-wisudawati UMM yang telah berhasil mengarungi perjalanan studi di kampus ini.
“Mudah-mudahan ilmu dan pengalaman yang saudara peroleh bermanfaat bagi semua. Semoga saudara juga menjadi orang yang sukses, senantiasa tawadhu, bahkan tetap setia dan berbakti pada orang tua,” ucapnya.
Kepada para orang tua yang hadir, Fauzan mengatakan, tentu berbeda wisudawan-wisudawati saat ini dibandingkan 4 atau 5 tahun kemarin, saat masih menjadi mahasiswa.
“Selamat untuk bapak ibu orang tua. Mudah-mudahan wisudawan-wisudawati ini menjadi orang yang berguna bagi orang tua, agama nusa dan bangsa. Selamat menjadi orang yang bermanfaat di tengah-tengah masyarakat,” katanya.
Bonus Demografi dan Kesempatan Emas Indonesia
Fauzan menuturkan, pada Tahun 2025, Indonesia diprediksi akan memasuki puncak bonus demografi, yakni penduduk Indonesia yang berusia produktif lebih banyak.
“Ada 73 persen penduduk Indonesia yang berusia produktif di Tahun 2025-2038. Ini merupakan kesempatan emas. Atas dasar itu, kita tidak ingin bonus demografi itu menjadi malapetaka, melainkan harus kita jawab bersama-sama. Apalagi Tahun 2045, Indonesia juga masuk dalam ekonomi 5 besar di dunia,” ucapnya.
Bonus demografi ini, menurutnya, akan berada pada puncak berhasil atau sukses tergantung Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada.
“Maka sejak Tahun 2019, UMM bertekad untuk menjadi bagian dari institusi yang bertanggung jawab dalam Indonesia emas. Sehingga UMM ini menjadi tempat mempersiapkan SDM-SDM yang dibutuhkan untuk masa depan,” tegasnya.
Dia menuturkan, ada 52 center of excellence (CoE) yang ada di UMM. Hal itu menunjukkan, bahwa kuliah di UMM, mengambil prodi apa saja, itu tidak salah. Karena para mahasiswa dipersiapkan, selain memiliki kompetensi keilmuan, juga memiliki keterampilan sesuai passion mereka.
“Tidak menutup kemungkinan ada yang dari Prodi Keguruan tetapi memiliki kompetensi di passion lain. Misalnya dia ingin mendirikan perusahaan pakar ternak, itu boleh mengikuti CEO di bidang unggas dan lain-lain,” tuturnya.
Kompetensi Ganda Lulusan UMM
Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Indonesia ini mengaku, semua itu disiapkan untuk mahasiswa di UMM. Sehingga ketika mereka diwisuda, sudah memiliki rasa percaya diri untuk terjun di masyarakat. Karena mereka memiliki kompetensi ganda.
“Ini adalah tekad UMM berkontribusi dalam kemajuan bangsa. Jika ini tidak kita lakukan, atau jika Perguruan Tinggi (PT) hanya menggunakan upaya yang biasa-biasa saja, maka tidak menutup kemungkinan bonus demografi hanya petaka dan Indonesia emas hanya cerita,” ujarnya.
Terakhir, dia berpesan kepada wisudawan-wisudawati, bahwa meskipun sudah lulus, namun pendidikan hakikatnya tidak berhenti. Wisuda menunjukkan simbol bahwa mahasiswa telah selesai urusan administrasi akademik di kampus.
“Saya meyakini, pengalaman yang anda peroleh Insya Allah sudah cukup untuk dijadikan modal dalam berkompetisi dalam kehidupan. Sekali lagi, semoga saudara menjadi orang yang sukses, berbakti kepada orang tua dan berarti bagi peradaban,” pungkasnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni