PWMU.CO – Seleksi pemimpin secara genetika menjadi bahasan Pelatihan Kader Dasar Taruna Melati 1 (PKDTM 1) IPM Smamda Sidoarjo, Jumat (2/5/2023).
Di acara penutupan Silwana Mumthaza SSi MPd, Kasi Pembinaan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (Smamda Sidoarjo) mengupas masalah seleksi pemimpin secara genetika itu.
Dia menjelaskan, dalam ilmu genetika, dari 100% hanya akan melahirkan 50% generasi lebih lanjut. Dari 50% akan tereduksi oleh alam hanya tinggal 10%. Mereka inilah akan bisa bertahan (survive) tumbuh dan berkembang.
”Dari 10% itu akan terseleksi menjadi beberapa gelintir saja yang kemudian tampil sebagai puncak kepemimpinan,” tegas guru Biologi Smamda Sidoarjo ini.
Ia mencontohkan kasus dalam pelaksanaan PKDTM 1 yang dilaksanakan di The Survival Outbound Team (TSOT) Prigen Kabupaten Pasuruan ini. Peserta yang hadir terseleksi secara alami. Dari 150 siswa yang diharapkan hadir dan mengikuti PKDTM 1, ternyata yang hadir hanya 100 orang.
”Ada yang menyiapkan coaching clinic choir festival, sisanya ada agenda liburan keluarga karena pelaksanaan ini bertepatan dengan libur panjang,” tambah perempuan yang akrab dipanggil Bu Sil.
Dari 150 orang yang diharapkan mengikuti PKDTM 1, ternyata hanya 100 orang yang hadir. Berarti sejak awal sudah ada seleksi secara alami. “100 orang ini yang nantinya akan menduduki peringkat atas dalam kepemimpinan IPM di Smamda,” lanjut Bu Sil.
Sekolah mendukung kiprah tiga organisasi otonom Muhammadiyah (Ortom) yang mengikuti PKDTM 1. Selain dari IPM, peserta juga berasal dari kepanduan Hizbul Wathan (HW) dan seni bela Tapak Suci Putra Muhammadiyah (TS).
”Dua agenda besar sudah menunggu kader hebat di Smamda. Pertama Smamda festival 2023 dan kedua, Forum Taaruf dan Orientasi Siswa (Fortasi),” tambah lulusan S2 Umsida.
Sebagaimana motto IPM Smamda, Silwana mengingatkan agar semua mempersiapkan diri dengan baik. Tidak boleh ada yang main-main. ”Main-main kita tidak main-main. Main-main kita bukan main-main,” pungkas Silwana Mumthaza.
Dilaksanakan oleh PC, PD, dan PW IPM
Sementara itu Kelvin Argo Beni, Ketua Bidang Perkaderan Pimpinan Wilayah IPM Jawa Timur mengaku senang mendapatkan pengalaman melaksanakan perkaderan untuk IPM Smamda.
Apalagi pelaksanaan perkaderan ini merupakan kolaborasi antara pimpinan wilayah, daerah, dan cabang. Pimpinan wilayah sebagai fasilitator, sedang daerah dan cabang sebagai panitia.
”Sebuah experience baru dalam perkaderan. Apalagi ini menjadi pilot projects untuk pelaksanaan sistem perkaderan IPM yang baru,” terang putra kelahiran Brondong Lamongan ini.
Apalagi, kata dia, sudah sekian lama tidak mengelola perkaderan akibat pandemi. Praktis PKDTM 1 IPM Smamda ini pelatihan yang dikelola secara penuh dengan kolaborasi bersama PD dan PC IPM Sidoarjo.
”Terima kasih telah diberikan kesempatan belajar lebih banyak kepada bapak ibu guru dan kepada teman-teman sekalian,” ujar mahasiswa Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang ini.
Penulis Ernam Editor Sugeng Purwanto