PWMU.CO – Ahad, 7 Mei 2017 menjadi hari yang bersejarah bagi SMP Muhammadiyah 9 Surabaya. Pasalanya, hari itu sekolah yang beralamatkan di Jalan Jojoran 1/50 tersebut mendeklarasikan diri sebagai Sekolah Akhlak.
Deklarasi yang dikemas dengan kegiatan Tabligh Akbar dan dihadiri oleh peserta didik SMPM 9, wali murid Kelas 6 MIM 5, warga sekitar, tokoh masyarakat, AUM dan jamaah Kajian Ahad Pagi Matahari Terbit.
(Baca: UNBK Unik di SMP Muhammadiyah 9 Surabaya: Shalat Dhuha, Ngaji, dan Sarapan Gratis sebelum Jawab Soal)
Kepala Sekolah Imam Sapari SHI MPdI menyampaikan bahwa Sekolah Akhlak dilandasi jejak Rasulullah SAW yang diutus ke muka bumi ini untuk menyempurnakan akhlak manusia. Imam merasa prihatin melihat fenomena semakin merosotnya nilai-nilai moral para pelajar akhir-akhir ini.
“Oleh karena itu SMP Muhammadiyah 9 Jojoran Surabaya melakukan reorientasi dalam konsepsi pendidikan. Dan bertekad untuk membentengi peserta didiknya dengan menguatkan moralitasnya. sesuai dengan mottonya Achievement with Morality,” ujarnya. Ke depan, tambah Imam, SMP Muhammadiyah 9 akan terus mengembangkan konsep sekolah akhlaknya sehingga bisa menjadi role model bagi sekolah lain.
Maka dari itu, kata Imam, perlu difokuskan pada upaya-upaya untuk menggali dan meningkatkan keunggulan manusia. “Keunggulan tidak hanya pada potensi rasionalitas, melainkan keunggulan, seperti, ketajaman intuisi, kepekaan emosional, dan kesadaran spiritual,” tuturnya.
(Baca juga: Lomba Banjari SMP Muhammadiyah 9 Surabaya Dibanjiri Peserta Sekolah Nahdliyin)
Prof Dr Zainuddin Maliki yang menjadi narasumber dalam Tabligh Akbar itu menyampaikan bahwa pendidikan akhlak adalah persoalan yang utama. “Semuanya bersifat otentik, karena dalam implementasi pembelajarannya sangat ditekankan pada integritas nilai-nilai moralnya,” ujarnya. Sekolah akhlak, kata Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah ini, harus mencetak kader yang berintegritas tinggi, disiplin dalam segala bidang, dan mampu mengaktualisasikan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari dengan akhlak yang dimilkinya.
Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Gubeng, drs Suhadi M Sahli memaparkan, “Jika nanti anak kita jadi polisi, jadilah polisi yang antisuap, jadi pejabat jadilah pejabat yang amanah, jadi pedagang jadilah pedagang yang santun dan pandai menjaring komunikasi dengan yang lain.”
Sementara itu Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya H Arif An SH memberikan sambutan dengan parikan khas Suroboyo.
“Kembang kenongo ditaruh baju, SMP Muhammadiyah songo pancen Maju,” ucapnya disambut tawa hadirin. “Sego kacang diolah keju dan trasi, mugo-mugo SMP Muhammadiyah maju dan berprestasi.” Tepuk tangan hadirin pun menggema. (Ferry Yudi AS)