Musycab Watukebo Hadirkan Ustadz Bachtiar Nasir, Ini Pesannya, liputan kontributor PWMU.CO Kabupaten Jember Nafiatus Saputri.
PWMU.CO – Musyawarah Cabang (Musycab) Muhammadiyah dan Aisyiyah merupakan agenda rutin yang dilakukan lima tahun sekali. Agenda Musycab Ke-11 ini telah diselenggarakan di Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Watukebo Jember Jawa Timur, Sabtu (27/05/23).
Rangkaian acara yang digelar diantaranya pawai taaruf pada pagi hari, dilanjutkan dengan tabligh akbar pada malam hari, dan sebagai puncaknya digelar pada Ahad (28/05/23). Yakni Musyawarah Cabang yang ditutup dengan pemilihan anggota PCM dan PCA periode 2022-2027.
Pawai taaruf berlangsung sangat meriah. Dihadiri oleh seluruh Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah Cabang Watukebo dengan jumlah peserta kurang lebih 3000 orang.
Doorprize yang disuguhkan juga beragam. Mulai dari kompor gas, sepeda gunung, hingga sepeda listrik. Kemeriahan acara ini bertambah dengan ditampilkannya pertunjukan seni dari siswa-siswi TK ABA dan MI Muhammadiyah Watukebo.
Tabligh Akbar dengan mubaligh Ustadz Bachtiar Nasir LC MM yang didatangkan langsung dari Jakarta. Tema yang diangkat adalah Merajut Persatuan Umat dalam Upaya Membangun Bangsa.
Hadirnya pimpinan beserta pengurus cabang dari NU, LDII, serta Gerakan Organisasi Wanita (GOW) merupakan wajah kemajemukan yang dihadirkan selaras dengan tema kegiatan.
“Kita harus membangun sinergi dan kolaborasi yang baik agar terwujud Republik Indonesia yang kuat,” tutur perwakilan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jember Dimyati.
Persatuan Tak Tercapai Tanpa Kemanusiaan
Acara tabligh akbar ini diawali dengan penyerahan cinderamata hasil karya seni siswa berprestasi kepada Ustadz Bachtiar Nasir (UBN).
Diantara materi yang disampaikan oleh muballigh kelahiran 26 Juni 1967 ini adalah tentang merawat persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini dapat dilakukan dengan cara berpedoman dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
“Persatuan tidak akan pernah tercapai tanpa kemanusiaan. Kemanusiaan yang dimaksud bukan hanya adil tetapi juga beradab. Persatuan hanya bisa terwujud karena ada tujuan yang sama yaitu Laa ilaaha illallah,” papar UBN dengan tegas.
Menurutnya, manusia tanpa Laa ilaaha illallah akan berbahaya. Karena akan menggantungkan hidupnya di luar dari Yang Maha Memberi Petunjuk. Manusia akan mudah untuk putus asa, stres, dan tidak memiliki pendirian yang kuat atas pilihannya. Akibatnya adalah banyak manusia yang kehilangan arah dalam hidupnya.
“Tinggikan ilmunya, sehatkan jasmani dan rohaninya, luruskan niatnya, dan berjuanglah” ujar Bachtiar Nasir sekaligus penutup Tabligh Akbar. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.