Pemimpin Harus Menguasai Sesuatu secara Makro dan Mikro. Liputan Naimul Hajar
PWMU.CO – Pemimpin harus menguasai sebuah keadaan baik yang makro maupun mikro. Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Prof Dr Ir Mochammad Sasmito Djati MS dapam materi Sinergitas Program PWM Periode 2022-2027 di acara Capacity Building. Acara berlangsung di Hotel Arayana, Trawas, Mojokerto, Jatim, Jumat (16/6/2023).
Guru Besar Universitas Brawijaya itu menyampaikan seorang pemimpin yang bagus itu harus menguasai hal yang mikro maupun makro. “Memberikan instruksi kepada bawahan tentu seorang pemimpin harus mengetahui sesuatu secara detail,” ucapnya.
Sesaat kemudian ia menunjukkan kantong plastik yang dipegangnya kepada peserta Capacity Building sambil berucap, “Kantong plastik ini mungkin tidak ada manfaatnya, tapi ketika satu kantong plastik ini dibuang malah menjadi masalah bahkan merusak lingkungan karena menjadi sampah.”
Pendekar Tapak Suci ini melanjutkan penjelasannya sembari melipat-lipat kantong plastik secara rapi hingga berbentuk segitiga. “Melipat plastik secara rapi itu bagian dari hal yang sangat detail,” sambungnya.
Lalu ia menjelaskan kembali bahwa dengan kondisi kantong plastik yang rapi seperti ini masih bisa dimanfaatkan. Pemimpin harus memahami sesuati secara detail meskipun sebagai pemimpin berada di level tertinggi.
Pemimpin juga harus punya kapasitas perencanaan. Salah satu bentuk perencanaan adalah dengan menggunakan Balanced Score Card (BSC)
BSC adalah sebuah kerangka kerja manajemen strategis yang digunakan untuk mengukur dan memantau kinerja sebuah organisasi dari berbagai perspektif yang seimbang. Konsep BSC dikembangkan oleh Robert Kaplan dan David Norton pada awal tahun 1990-an.
BSC mencoba untuk memperluas pandangan tradisional terhadap kinerja organisasi yang hanya berfokus pada keuangan.
Selain melibatkan aspek keuangan, BSC juga mengintegrasikan perspektif pelanggan, proses internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan organisasi.
Dengan mempertimbangkan empat perspektif ini secara seimbang, BSC membantu organisasi untuk mencapai keselarasan antara tujuan jangka pendek dan jangka panjang, serta antara tujuan finansial dan non-finansial. (*)
Ediitor Mohammad Nurfatoni