Tugas Kami Mengedukasi agar CJH Jadi Haji Mabrur, Liputan Uzlifah dari Tanah Suci
PWMU.CO – Bimbingan dan visitasi pada jamaah dilakukan oleh konsultan ibadah sektor 3 pada calon jamaah Haji (CJH) dari JKG 34 di Hotel Plaza Inn Houd Madinah, Aran Saudi, Kamis (8/6/23)
Di hadapan ratusan jamaah perempuan, saya sebagai petugas PPIH Layanan Konsultan Haji menyampaikan terkait pentingnya ziarah Rasulullah.
Saya menyampaikan berziarah pada baginda Rasulullah merupakan bagian adzab ketika berada di Madinah. Karena kita ini merupakan tamu Rasulullah. Selain itu dia juga menyampaikan terkait amalan’amalan yang harus dilakukan saat ziarah ke Roudhah.
Sebagaimana yang dikabarkan untuk memasuki Raudhah semua jamaah haji difasilitasi pemerintah melalui daerah kerja (daker) Madinah untuk mendapatkan tasreh atau semacam tiket untuk masuk Raudhah. Meski ada ada juga pintu yang nontasreh artinya semua bisa masuk.
Bedanya kalau dengan tasreh lebih tertib dan yang masuk pun dibatasi. Sehingga bisa leluasa untuk berdoa.
Selain ziarah Raudhah CJH juga saya ngatkan untuk benar-benar menjaga pakaian. Meski terkait hal tersebut sering dilakukan berulang-ulang namun perlu terus diingatkan. Misalnya ibu-ibu yang nggak pakai kaos kaki.
Makanya ketika ada kesempatan untuk mendampingi persiapan keberangkatan ke Mekkah saya ingatkan terus, kondisional saja bisa saat di lobby hotel, bisa naik ke bus dari satu bus ke bus lainnya, dan mereka pun senang saat diingatkan.
Saya adalah salah seorang konsultan ibadah yang selalu berupaya memanfaatkan waktu dan momen untuk memberikan pencerahan dan mengedukasi CJH supaya nanti menjadi haji mabrur.
Kesibukan jamaah haji di Madinah untuk menuntaskan shalat Arbain, ziarah Madinah, dan ziarah Raudhah membuat konsultan ibadah tidak bisa bertatap muka secara inten.
Oleh karena itu, petugas selalu berusaha untuk mengajak ngobrol terkait manasik pada CJH dimanapun berada.
Momen saat jamaah antre giliran masuk Raudhah di pelataran Masjid Nabawi pintu 37 atau pintu pagar 359 selalu dimanfaatkan konsultan ibadah untuk ajang konsultasi.
Jamaahpun benar-benar memanfaatkan hal tersebut untuk bertanya banyak hal yang tetap pada tema ibadah haji dan umrah.
Tidak hanya untuk jamaah yang berada di sektor 3, terkadang ada jamaah lain sektor turut bertanya maka diapun dengan senang hati memberikan jawaban. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni