Ketua PWM Jateng: Metode Penetapan Idul Adha Itu Ijtihadiah. Liputan Muhammad Rijal Achsanudin
PWMU.CO – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sekaran Lamongan Jawa Timur menggelar Kajian Bulanan sekaligus Silaturahim Jelang Musycab Ke-5 di Masjid Attaqwa Ranting Kebalan Kulon, Jumat (16/6/2023).
Acara ini menghadirkan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Dr KH Tafsir MAg sebagai narasumber.
Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Kebalan Kulon Mu’afik SPd. Dia banyak memaparkan tentang Amal Usaha yang dimiliki PRM Kebalan Kulon yakni SMP Muhammadiyah 19 Kebalan Kulon.
“Perlu diketahui bahwa satu-satunya ranting di PCM Sekaran yang memiliki lembaga jenjang SMP adalah Ranting Kebalan Kulon,” ucapnya.
Oleh sebab itu, Mu’afik mengajak kepada semua anggota Muhammadiyah yang hadir dalam kajian ini, jika memiliki anak usia SMP agar bisa disekolahkan di SMP Muhammadiyah 19 yang dikelola PRM Kebalan Kulon.
Sementara itu, materi inti kajian disampaikan oleh Dr KH Tafsir MAg.
Kiai Tafsir, sapaan akrabnya menjelaskan beberapa perbedaan pendapat dalam masalah ijtihadiah dan furuiah.
“Seperti halnya dalam masalah penetapan awal Ramadhan, 1 Syawal dan 10 Dzulhijjah. Biasanya dalam beberapa momen tersebut, kita (umat Islam) sering berbeda pendapat dalam penetapannya,” tutur Kiai Tafsir.
Menurutnya, hal tersebut bukanlah sebagai perbedaan yang prinsipil, akan tetapi itu hanyalah perbedaan-perbedaan dalam memahami nash al-Quran dan hadits.
Mengetahui adanya perbedaan penetapan Hari Raya Idul Adha antara Muhammadiyah dan Pemerintah, maka Ketua PCM Sekaran Fuad Adhar Sag pun mengajak seluruh kader Muhammadiyah Sekaran untuk bijaksana dalam menyikapi perbedaan tersebut.
Di akhir sambutan, dia menyampaikan bahwa pelaksanaan Musyawrah Cabang (Musycab) Ke-5 Muhammadiyah Sekaran akan dilaksanakan pada Ahad (25/6 2023) bertempat di SMK Muhammadiyah 12 Kudikan Sekaran. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni