PWMU.CO – Pesilat Smamda (SMA Muhammadiyah 2) Sidoarjo Amalia Nurhaliza lulus Seleksi Bibit Unggul Berprestasi (SBUB) program studi Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Hal itu telah ia ketahui saat pengumuman hasil tes di laman pmb.undip.ac.id pekan lalu. Meski diketahui penerimaan mahasiswa baru kampus negeri jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) baru diumumkan oleh panitia Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Selasa(20/6/2023).
Remaja yang meraih juara 1 Bandung Lautan Api International Championship 2023 itu menyampaikan ada tiga tahapan seleksi yang berhasil ia lalui di SNBT.
Tahap pertama adalah seleksi berkas. Di tahap awal putri ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah Candi ini harus mengumpulkan beberapa dokumen dengan cara dikirim ke panitia.
”Dokumen yang dikumpulkan yaitu sertifkat kejuaraan yang dilegalisir sekolah, KTP dan kartu pelajar, rapor semester 1 sampai 5, semua dalam bentuk fotokopi,” ujar Amalia aktivis organisasi di Smamda Sidoarjo ini.
Setelah berkas dikirim lalu ada seleksi bakat. Ia menjelaskan seleksi bakat ini sesuai dengan bidang prestasi yang dimiliki oleh perempuan kelahiran 1 Oktober 2004 ini.
”Untuk seleksi bakat ada dua, yaitu gerak kelincahan dan ketangkasan dibuktikan video serta diuji secara daring bersamaan dengan beberapa pendaftar lainnya,” tutur putri bungsu dari lima bersaudara ini yang aktif sebagai pesilat Smamda.
Ia menambahkan, waktu itu jadwal tes bertepatan dengan pelaksanaan wisuda di Smamda sehingga ia mengajukan diri untuk tes pribadi dan tidak mengikuti tes bersama serta disepakati tes dilaksanakan malam hari setelah wisuda.
Dua Penguji
Setelah shalat Isya, Amali melakukan panggilan video secara daring dengan dua penguji. ”Selain gerak kelincahan dan ketangkasan dalam tes itu juga melakukan uji fisik seperti push up, sit up,” ungkapnya.
Sedangkan tahap terakhir adalah wawancara. Saat wawancara ia diberi pertanyaan tentang apa yang disukai tentang Indonesia. Kemudian ia menjawab,”Saya suka Indonesia karena punya sumber daya alam yang banyak, serta memiliki rempah yang melimpah.”
Prayekti, orang tua Amalia Nurhaliza, sangat bersyukur dengan prestasi putrinya. Bahkan ia telah berkomunikasi dengan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Banyumanik Semarang untuk menitipkan putrinya agar bisa aktif kuliah dan organisasi di Muhammadiyah.
”Alhamdulillah saya sudah berkomunikasi dengan PCM Banyumanik agar tidak terputus aktivitas organisasinya. Anak saya sekarang sekretaris IPM Candi,” tuturnya.
Bu Yekti, begitu dia biasa disapa, berpesan kepada anaknya agar tetap semangat dalam belajar dan menjaga diri di tempat baru. ”Sebagai aktivis di persyarikatan tentu berharap tetap bisa aktif di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah maupun di Tapak Suci,” tuturnya. (*)
Penulis Naimul Hajar Editor Sugeng Purwanto