Wisuda Bonus Pentas Seni SD Muda Dapat wow dari Wali Siswa; Liputan Kontributor PWMU.CO Sidoarjo Dwi Arifiyanti.
PWMU.CO – Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 (Muda) Tulangan, Sidoarjo sukses menggelar acara Wisuda dan Pentas Seni Islami di Auditorium AR Fachruddin SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (Smamda), Ahad (18/6/23).
Wakil Koordinator Bidang Kesiswaan Widya Nur Cahyanti dalam laporanya menyampaikan, wisuda Angkatan-XII diikuti oleh 113 siswa. “Pada gelaran kali ini tidak hanya siswa kelas VI saja yang akan tampil, tetapi seluruh siswa dari kelas I-V juga akan ikut memeriahkan acara Pentas Seni Islami 2023,” ujarnya.
Tampak hadir dalam acara tersebut Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo Mohammad Kohar SSos MSi. Dalam sambutanya, dia sangat bangga melihat para siswa bisa tampil percaya diri di depan banyak penonton.
“Mereka tidak akan bisa tampil memukau tanpa ada bimbingan dan arahan dari para guru. Wisuda ini bukan akhir, akan tetapi ini adalah lanjutan untuk bisa meneruskan pendidikan pada tingkat selanjutnya. Tetap bawa kebiasaan-kebiasaan baik yang sudah diajarkan dan tetap jaga nama baik alumni,” pesannya.
Kepala SD Muda Widyaningrum SE mengatakan, Wisuda dan Pentas Seni Islami yang diselenggarakan hari ini merupakan hasil dari kolaborasi yang solid dari semua warga sekolah. “Alhamdulillah, SD Muda punya gawe hari ini, seluruh siswa akan menunjukkan bakat dan kreativitas mereka dalam acara pentas seni Islami yang bisa terlaksana kembali usai Pandemi Covid yang lalu. Seluruh warga sekolah turut andil dalam persiapan wisuda dan pentas seni Islami ini,” ungkapnya.
Tampilan Siswa Inklusi
Acara berlangsung haru ketika prosesi pelepasan para siswa kelas VI. Terlihat ada beberapa siswa inklusi yang juga turut di wisuda hari itu. Mereka terlihat sangat mandiri dengan keterbatasan yang mereka miliki. Ada rasa haru dan bangga, melihat proses dan perkembangan mereka hingga bisa ada di fase ini. Sebagian besar para penonton juga ikut terhanyut dan meneteskan air mata ketika siswa kelas VI memberikan persembahan lagu dan bunga kepada para orangtua.
Usai prosesi wisuda berlangsung acara kembali dilanjutkan dengan pentas seni Islami. Perhelatan akbar kali ini mengusung tema “Indonesian Islamic Heroes”. Tema ini diambil dengan harapan bisa memperkenalkan pahlawan-pahlawan Islam yang ada di Indonesia.
“Kita akan mempekenalkan Sultan Hasanuddin dari Makassar, Pangeran Diponegoro dari Jogjakarta, Tuanku Imam Bonjol dari Bukit Tinggi dan Laksamana Malahayati dari Aceh,” ucap Ketua Panitia Wahdaniftakhilaili Abidin SPd.
Sebanyak 520 siswa bersiap untuk menampilkan dan memberikan persembahan terbaik kepada para penonton yang memenuhi auditorium Smamda. Tampak mengawali acara adalah siswa kelas I yang dengan semangat menampilkan tari bendera sebagai tanda awal pentas seni Islami dimulai. Dilanjutkan dengan tari payung dan jingle Pensil dengan menampilkan sosok Pahlawan Islam Indonesia sesuai dengan tema.
Suasana berubah menyejukkan ketika tampilan kelas II dimulai. Suasana Makassar terasa kental pada saat anak-anak menyanyikan lagu Angin Mamiri dan membacakan puisi perjuangan Pangeran Hasanuddin. Tampilan kelas III juga tidak kalah menarik suasana pedesaan Jawa ditampilkan dengan anak-anak bermain permainan tradisional diiringi dengan medley lagu-lagu daerah. Serta semangat perjuangan Pangeran Diponegoro.
Tampilan kelas IV dibuka dengan suasana menegangkan drama peperangan Tuanku Imam Bonjol dalam menumpas kejahatan para pasukan Belanda dan kaum adat yang masih melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang dalam syariat Islam.
Dapat Wow
Pentas Seni Islami ini ditutup dengan spekatakuler dari tampilan siswa kelas V yang sangat selaras menampilkan Tari Saman dan perkusi. Sosok Laksamana Malahayati yang selama ini hanya kita kenal sebagai nama Kapal KRI diperagakan dengan gagah berani. Sesaat kemudian semua lampu mati dan seluruh siswa serempak bersiap melakukan flashmob.
Yulia Tri Lestari, wali murid Gibran Abid Pranaja, siswa kelas I mengatakan, “MasyaAllah, saya sangat bangga dan terkesima melihat tampilan semua anak-anak. Tidak terbayangkan bagaimana ustadz dan ustadzah melatih semua anak-anak ini,” paparnya.
Hal senanda juga diungkapkan Ika Pristy Kikandrya, orangtua Maritza Arka siswa kelas V. “Cukup satu kata wow. Mulai dari lighting, tampilan setiap anak, dan layar videotron untuk menyorot anak-anak jadi yang di belakang tetap bisa menikmati acara. Tetap selalu suka sekali dengan konsep acara yang disuguhkan SD Muda,” kata dia. (*)
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.