Kesedihan Dua Siswa Spemutu asal Luar Kota Usai Pisah Pasrah, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Beny Syah
PWMU.CO – Pisah Pasrah Ke-64 SMP Muhammadiyah 1 (Spemutu) Gresik Jawa Timur dilaksanakan di Hotel Horison Gresik, Jumat (23/6/2023).
Pisah Pasrah ini menjadi momen spesial sekaligus mengharukan bagi Fathma Nailatul Izza. Sisa yang meraih penghargaan Juara Kelas IX A dan Siswa Teladan ini harus kembali ke kampung halamannya di Bandung Jawa Barat.
“Bahagia sekali di akhir pendidikan tingkat SMP ini saya mendapat dua penghargaan,” ungkap perempuan yang hobi membaca ini.
Dia mengaku senang bisa belajar di Spemutu, karena bukan hanya materi yang didapatkan, tetapi pengalaman yang dapat membuat bisa keluar dari zona nyaman. Tentu semua berkat bimbingan ibu dan bapak guru yang sangat luar biasa.
Fathma juga mengungkapkan alasannya yang mengharuskan melanjutkan ke Bandung. “Tentu banyak alasan pribadi yang mungkin tidak bisa saya ceritakan, tetapi salah satu alasan paling besar adalah karena saya sering mimisan.
“Ini disebabkann suhu atau cuaca di Gresik cukup panas, berbeda dengan di Bandung yang dingin. Jika terus tinggal di kota ini mungkin cukup merepotkan bagi saya,” ucapnya sedih.
Dia mengungkapkan rasa terima kasih kepada teman-temannya yang selama tiga tahun di Gresik sudah mau berteman dan membuatnya tidak sendirian di Gresik.
“Terima kasih atas berbagai perasaan yang saya rasakan selama berteman dengan kalian semua, yang setidaknya membuat saya tidak terlalu merasa sendirian di kota ini,” katanya.
Dia berharap bisa tetap berteman baik dan mengingat masa-masa indah di sekolah. “Semoga kita bisa bertemu dengan membawa kesuksesan masing-masing di masa depan nanti,” harap cewek yang akan mendaftar di SMAN 11 Bandung ini.
Passion Award
Kebahagiaan juga dirasakan Belva A’isy Kuwaysa Enggok. Peraih Passion Award bidang Public Speaking ini ini mengaku sangat terkesan belajar di Spemutu.
“Sangat senang dan berkesan dapat belajar di Spemutu, apalagi di akhir saya mendapat penghargaan ini. Banyak pengalaman yang saya peroleh di sini,” katanya.
Sekolah di Spemutu, lanjutnya, dapat merasakan suasana Gresik yang luar biasa, terutama kemeriahan Gresik saat menjelang Hari Raya, ada Pasar Bandeng dan Malam Selawe,” ungkap perempuan yang hobi traveling ini.
Dia juga mengungkapkan rasa cinta dan betah di Gresik. “Betah dan cinta, itu mungkin kata yang tepat mewakili perasaan saya tentang Gresik. Namun, kemauan orangtua yang mengharuskan saya untuk melanjutkan sekolah di kampung halaman Banjarmasin,” ucapnya sambil menunjukkan raut sedih.
Dia mendoakan dan berpesan kepada teman-temannya di Spemutu.”Semoga kalian selalu sehat dan baik baik saja. Saya sangat senang karena kita semua sekarang sudah lulus dan akan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi,” ucapnya.
Semoga, harapnya, ke depannya bisa meraih cita-cita kalian sekaligus membanggakan orangtua. “Jangan lupakan saya yang pernah menjadi bagian dari perjalanan hidup kalian ya? Maaf jika ada perbuatan ataupun perkataan saya yang membuat kalian tidak nyaman. Pengalaman saya selama di sini tidak akan saya lupakan,” tuturnya.
Dia mengaku tidak pernah menyesal bertemu di Spemutu ini. “See u on top guys!” tutup gadis yang akan mendaftar di SMAN 7 Banjarmasin ini.
Merasakan Kebanggaan
Wali Kelas Fatma dan Belva, Abdul Rohim menyampaikan rasa bangganya kepada mereka. “Bangga sekali dengan mereka berdua. Tidak sia-sia menimba ilmu di sini. Datang jauh-jauh dari Bandung dan Banjarmasin dan kembali ke kampung halamannya dengan membawa penghargaan saat lulus,” katanya.
Dia menuturkan, mereka cocok dijadikan sebagai figur panutan bagi kawannya dan adik kelasnya. “Sukses untuk kalian dan jadikan ilmu yang kalian peroleh di Gresik menjadi senjata kalian untuk lebih baik lagi. Jangan lupakan Spemutu, bapak ibu guru, dan kawan-kawanmu di Gresik,” pesannya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.