PWMU.CO – Hanya lima menit, tim pemotongan hewan kurban RSA Siti Fatimah Tulangan, Sidoarjo, bisa menjatuhkan sapi dan siap dipotong.
Tim Rumah Sakit Aisyiyah Siti Fatimah sudah punya tim yang berpengalaman. Rumah sakit ini menyembelih 2 sapi dan 4 kambing pada Idul Adha, Jumat (30/6/2023).
Ketua Panitia Idul Kurban, Dwi Anzar AMd RMIK menjelaskan, penyembelihan hewan ditangani oleh tim khusus berjumlah 8 orang dipimpin Selamet Yuwono.
Tidak ada kesulitan bagi tim untuk merobohkan dan menyembelih sapi besar. ”Alhamdulillah, kami sudah terbiasa menyembelih hewan kurban,” ujarnya.
Hanya dalam hitungan kurang lima menit, sapi sudah terjatuh tanpa paksaan dan siap disembelih.
Sapi jenis Durasin (Madura Limosin) terlihat gagah, membuat panitia berebut foto selfie bersama sapi coklat kehitaman ini.
Dua sapi besar ini kurban dari direktur, dokter spesialis, dan patungan karyawan Rumah Sakit Aisyiyah Siti Fatimah. Patungan hewan kurban melalui unit rumah sakit, di bawah koordinasi IKKM (Ikatan Karyawan Kesehatan Muhammadiyah) RSA Siti Fatimah.
Kambing berasal dari Bank Syariah Indonesia 2 ekor, dokter spesialis 1 ekor, dan 1 lagi dari karyawan.
Ketua IKKM, M. Irsyadul Umam SPd berharap, acara kurban ini dapat berjalan setiap tahun dengan jumlah sapi dan kambing yang terus bertambah.
Dia yakin, dari pengalaman ini, insya Allah tahun depan kegiatan penyembelian makin lancar meskipun jumlah hewan kurbannya bertambah.
Penanganan daging kurban dan pembagiannya cepat diselesaikan berkat kerja sukarelawan Srikandi Aisyiyah rumah sakit yang dikomando Lailil Fitriyawati, SE dan Astutik, AMd Keb.
”Seperti pengurbanan Nabi Ibrahim dan Ismail, maknanya sekarang kita harus menyembelih sifat kebinatangan yang masih ada di diri seperti sikap tidak peduli, rakus, serakah dan korupsi,” kata Mbak Fitri berfilosofi.
Daging kurban dibagikan kepada pasien, karyawan, warga di sekitar rumah sakit dan desa sekitar.
Direktur RS Aisyiyah Siti Fatimah, dr Tjatur Prijambodo MKes, mengatakan, kurban berasal dari bahasa Arab qariba yang bermakna mendekatkan atau dekat.
”Bukan kambing atau sapi yang menjadi esensi dari kurban, tapi tawadhu atau kerendahan hati dan keikhlasan. Itulah makna kurban yang sebenarnya,” ujarnya.
Dijelaskan, kegiatan menyembelih hewan kurban ini bertujuan untuk melaksanakan perintah Allah swt, sekaligus mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Idul Adha ini sebagai bagian dari peningkatan ketakwaan, keikhlasan dan kesabaran seluruh unsur di rumah sakit.
”Pembagian daging kurban sebagai bentuk syiar Islam dan Persyarikatan Muhammadiyah serta meningkatkan solidaritas sosial dan ukhuwah di antara karyawan dengan masyarakat. Dengan demikian keberadaan rumah sakit ini terasa manfaatnya bagi masyarakat,” sambungnya.
Penyembelihan hewan kurban ini sinergitas tim jagal Masjid at-Taubah PRM Kedurus dengan RS Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan.
Editor Sugeng Purwanto