Ciri Pengembangan Muhammadiyah Ponorogo
Dalam tanfidz yang telah dikeluarkan, lanjutnya, selain rancangan program kerja secara umum juga ada ciri pengembangan.
Pertama, konsolidasi ideologis. “Ini menjadi sangat penting karena kita mengawal ideologi Muhammadiyah, bagaimana pemahaman Islam dalam Muhammadiyah bisa kita lihat dalam dokumen-dokumen,” ujarnya sambil memerinci, yaitu:
Anggaran Dasar Muhammadiyah, Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah, Khitah Perjuangan Muhammadiyah, Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah, Himpunan Putusan Tarjih (HPT), dan Risalah Islam Berkemajuan.
Kedua, konsolidasi lembaga. “Inilah mengapa dalam acara pengukuhan ini juga kita barengkan dengan sinkronisasi program kerja tahunan, agar dalam pelaksanaannya bisa bisa saling terintegrasi,” tandasnya.
Ketiga, peningkatan kualitas pimpinan. Keempat, pemberdayaan keluarga dan komunitas. Kelima, partisipasi kebangsaan dan kemanusiaan universal. Keenam, pengembangan kemitraan
“Masing-masing pengembangan digarap dengan sebuah sistem yang terdiri atas lima aspek,” tambahnya. Yaitu aspek sistem gerakan, aspek organisasi dan kepemimpinan, aspek jaringan, aspek sumber daya, dan aspek pelayanan.
Di akhir sambutan Syafrudin mengemukakan harapannya agar semua, majelid dan lembaga sebagai unsur pembantu pimpinan (UPP), bisa menjalankan amanah dengan baik. “Mudah-mudahan dengan bergabungnya di unsur pembantu pimpinan ini menjadi wasilah untuk mendapat ridha dan berkah dari Allah SWT,” ujarnya. (*)
Ediitor Mohammad Nurfatoni