PWMU.CO – Smamda Voice akan mengikuti Bali Internasional Choir Festival (BICF) di Denpasar, 25 Juli 2023 mendatang.
Grup paduan suara SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ini sudah menyiapkan latihan tujuh bulan lalu. Mulai rekrutmen anggota, kostum, gerakan, dan pemilihan lagu.
Demikian disampaikan Salsana Risqa, Ketua Smamda Voice saat memberikan sambutan di acara choir clinic Smamda Voice goes to Bali Internasional Choir Festival (BICF) di Aula Ki Bagus Hadikusumo, Selasa (4/7/2023).
”Kami mempersiapkan sejak bulan Desember. Diawali dengan rekrutmen, menyiapkan koreo, kostum, dan lagu,” kata Salsana Risqa.
Siswa Smamda asal Palangkaraya Kalimantan Tengah ini menjelaskan, keikutsertaan dalam BICF bersifat mandiri. Semua diurus sendiri.
”Penentuan travel, hotel, konsumsi juga diurus tim sendiri. Termasuk semua pernak-pernik juga diurus sendiri,” Salsana.
Begitu juga lagu, sambung dia, setiap tampil selalu berganti maka persiapan lagu menjadi sangat penting. ”Latihan terjadwal secara serius. Kemajuan setiap latihan harus sesuai target yang sudah ditentukan,” tegas Salsana Risqa.
Berlaga di BICF, tambah dia, Smamda Voice membawa enam lagu. Saat di BICF Smamda Voice mengikuti dua kategori, teenagers dan folk song. Masing-masing kategori ada tiga lagu, sehingga totalnya enam lagu.
Untuk kategori Teenagers, Smamda Voice membawa lagu Soleram dari Riau, Shenandoah dari Amerika, dan Warna Khatulistiwa.
Lagu Soleram diaransemen oleh Josu Elberdin. Merupakan lagu yang memiliki makna menjaga erat tali persaudaraan antar sesama agar tidak terjadi perpecahan yang menyebabkan perseteruan sehingga bisa bergaul dengan banyak teman.
Lagu Shenandoah diaransemen oleh James Erb. Menceritakan penjelajah Amerika yang sedang melakukan perjalanan menyusuri Sungai Missouri dengan kano. Akhirnya jatuh cinta kepada putri dari Kepala Oneida Shenandoah dan berniat meminangnya.
Lagu Warna Khatulistiwa diaransemen oleh Ken Steven. Menggambarkan tentang keindahan dan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia. Rasa semangat yang menggebu di lagu ini, seperti semangat para pejuang bangsa.
Sedangkan kategori Folksong Smamda Voice membawa lagu Ugo-ugo dari Banyuwangi, Ahtoi Porosh dari Kalimantan, dan Luk-luk Lumbu dari Banyuwangi. Semuanya lagu nusantara.
Lagu Ugo-ugo diaransemen oleh Budi Yohanes Susanto. Lagu ini menceritakan kerinduan pemuda terhadap pemudi yang jauh. Karena waktu bertemu sedikit, ia hanya pasrah dan menangis menahan kerinduan sehingga sulit tidur nyenyak.
Sedangkan lagu Ahtoi Porosh diaransemen oleh Budi Yohanes Susanto. Lagu daerah Suku Dayak Ot Danum, Kalimantan Tengah. Menceritakan pemuda yang meratapi kisah cintanya tak berujung indah. Ia terus meratap hingga pada berada di puncak amarah dan melampiaskan kekesalannya.
Terakhir lagu Luk-Luk Lumbu aransemen oleh Solly Pigawahi. Lagu yang mengbaratkan daun keladi yang lemah dan mudah goyah. Lagu ini memberikan nasihat kepada kita semua selalu berpikir sebelum bertindak agar tidak menyesal di kemudian hari.
”Kami sudah berikhtiar, termasuk menggelar choir clinic. Semoga Allah memberikan kemenangan kepada kami. Aamiin allahumma aamiin,” harap Salsana Risqa.
Penulis Ernam Editor Sugeng Purwanto