PWMU.CO – Keinginan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sukun Kota Malang untuk memiliki ponpes dan panti asuhan akhirnya terwujud. Ponpes dan Panti Asuhan KH Faqih Usman yang terletak di Jalan Pelabuhan Tanjung Perak RT 01 RW 01 Bakalan Krajan Sukun Malang itu diresmikan oleh Walikota Malang Ir H Mochammad Anton, Sabtu (20/5).
Menurut Ketua Panitia Pembangunan H Taufik Kusuma, panti tersebut dibangun di atas tanah seluas 3.200 m2, wakaf dari almarhum H Ali Mahfudi, salah seorang jamaah pengajian Muhammadiyah Sukun.
“Tanah yang 3200 m2 sudah jadi bangunan 2 lantai lengkap dengan masjid dan kandang kambing. Sedangkan tambahan tanah seluas 5200 m2 masih berupa lahan yang ditanami pohon sengon dan hasilnya untuk pengembangan,” ujar Taufik sambil menjelaskan bahwa banguan 2 lantai itu yang lantai 1 untuk kamar santri dan lantai 2 untuk aula serba guna.
Menurut Penasihat Pondok Pesantren Muhammadiyah Munawarah Kedungkandang ini, ponpes dan panti tersebut dibangun dengan dana swadaya masyarakat. “Nah yang tahap II ini juga swadaya masyarakat. Kalau Walikota mau nyumbang monggo, kami tidak menolak,” sentil Taufik yang disambut gerrr hadirin. Anton pun menganggukkan kepala.
Taufik juga menjelaskan, setelah diresmikan ini akan dioperasikan sebagai panti asuhan bagi anak yatim dan anak kurang mampu. “Mereka akan dididik dengan kurikulum pondok pesantren yang diharapkan mereka akan menjadi kader-kader Muhammadiyah. Karena desain panti asuhan ini tidak sekedar panti. Ke depannya akan dikembangkan menjadi pondok pesantren Muhammadiyah,” ujar Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Malang periode 2005–2010 itu.
Senada dengan Taufik, Ketua PDM Kota Malang 2015–2020, Abdul Haris mengatakan bahwa hadirnya Panti Asuhan KH Fakih Usman agar dapat berkontribusi membantu dhuafa di kota Malang umumnya, dan di wilayah Krajan Sukun khususnya. “Desain panti diharapkan tidak sebatas memberi bantuan sosial, namun juga harus dapat melahirkan kader-kader penerus pergerakan Muhammadiyah,” katanya.
(Baca juga: Mencari Hilal di Sekolah Kader Tarjih Muhammadiyah)
Menurut Haris, kader Muhammadiyah adalah kader yang dapat membantu menjadikan negara ini mandiri, mendukung keutuhan NKRI, serta mendukung program Pemkot Malang menuju kota yang bermartabat.
“Di antara kader-kader Muhammadiyah akan lahir dari Panti Asuhan KH Faqih Usman dan tentunya akan selaras dengan cita-cita yang diidamkan Pemkot Malang,” ujar Haris yang juga menyinggung bahwa acara peresmian ini termasuk istimewa. “Karena acara pertama Muhammadiyah yang dihadiri walikota.”
Sementara itu Hj Uud Mundjaini, istri almrahum bapak H Ali Mahfudzi mengatakan, “Saya sangat terharu, senang, dan bangga karena amanah dari Bapak sudah dilaksanakan oleh Muhammadiyah.” Mundjaini pun tak kuasa membendung air matanya. (Uzlifah/Dien)