PWMU.CO – Musycab PCA Kertosono Nganjuk berlangsung di SM Tower Yogyakarta, Rabu-Kamis (12-13/7/2023).
Musycab ke-13 Aisyiyah Kertosono dikemas rihlah diikuti oleh 59 orang dipimpin Ketua PCA Kertosono Halimatus Sa’diyah.
Dalam perjalanan rombongan juga mengunjungi Masjid Raya Syekh Zayed Solo. Tiba SM Tower Yogya pukul 17.00 WIB disambut Direktur Utama Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari.
Deni menyampaikan selamat dan sukses atas terselenggaranya Musycab PCA Kertosono di SM Tower and Convention.
Melalui forum penting tersebut ia berharap Musycab Aisyiyah Kertosono dapat melahirkan keputusan yang progresif dan berkemajuan serta berdampak pada kemaslahatan umat.
Acara Musycab dibuka bakda shalat Maghrib. Dilaksanakan di lantai 8 Gedung SM Tower. Dihadiri oleh sesepuh Muhammadiyah Nganjuk Drs Wachid Djarwono MSi, Ketua PCM Kertosono Agus Nurbaktiono, SPd.
Pidato iftitah Halimatus Sa’diyah mengatakan, tema Musycab kali ini Perempuan Berkemajuan Mencerahkan Peradaban Bangsa sangat sejalan dengan cita-cita KH Ahmad Dahlan kepada Aisyiyah.
”Yaitu memajukan kaum perempuan melalui penguatan di sektor keilmuan dan pengetahuan. Dengan berpegang pada keilmuan agama dan pengetahuan saya optimis Aisyiyah ke depan memiliki bekal yang cukup untuk mengarungi dinamika kehidupan,” ujarnya.
Berbekal kecerdasan, keahlian (skill), dan akhlak mulia, sambung dia, Aisyiyah dapat berperan maksimal pada lingkungan sekitar.
”Perempuan berkemajuan adalah kondisi di mana perempuan memiliki pemikiran yang maju dalam segala aspek tanpa mengalami diskriminasi baik secara struktural maupun cultural,” tuturnya.
Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Nganjuk Novita Rulli R dalam sambutan iftitahnya mengajak peserta Musycab untuk fokus kepada isu-isu strategis di Kabupaten Nganjuk, khususnya Kecamatan Kertosono.
Dari isu strategis itu, sambung dia, Aisyiyah dapat merancang strategi dan rencana dakwah organisasi dalam satu periode ke depan.
Ia juga berharap Musycab ini dapat menghasilkan pemimpin yang mampu merealisasikan misi organisasi, yaitu mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
”Yang pertama dan terpenting, hari ini kita mesti bergembira karena bisa melaksanakan Musycab di SM Tower and Convention. Dalam waktu yang singkat musyawarah tertinggi cabang ini tetap mampu menyampaikan Laporan pertanggungjawaban, program kerja , dan pemilihan pimpinan,” katanya.
Kedua, jabatan satu periode di pengurusan organisasi bukan waktu yang lama, dan akan banyak tantangan dakwah yang tidak ringan. Sehingga setelah terpilih formatur PCA yang baru, perlu ada pembekalan untuk menguatkan kapasitas pimpinan di tingkat cabang dan ranting sebagai ujung tombak organisasi.” ujarnya.
Terakhir, kata dia, kami menyampaikan apresiasi kepada PCA Kertosono yang telah menyelenggarakan Musycab paling istimewa karena berlangsung di Kota Yogyakarta, tempat pergerakan Muhammadiyah lahir.
Ketua PCM Kertosono Agus Nurbaktiono mengatakan, maksud utama kedatangan PCA Kertosono ke Yogyakarta melaksanakan Musycab a untuk menyusun dakwah strategis mencerahkan.
”Sungguh mulia tujuan ibu-ibu Aisyiyah ini. Perjalanan dari Nganjuk ke Yogyakarta seperti perjalanan hijrah Rasulullah yang membawa perubahan besar bagi umat dan peradaban,” tuturnya.
Acara laporan pertanggungjawaban PCA tebalnya lebih 100 halaman disampaikan oleh Sekretaris PCA Dra Empy Suhartini MPd diterima oleh delapan PRA (Pimpinan Ranting Aisyiyah).
Pada sidang pleno pemilihan anggota PCA 2022-2027ada 27 anggota Musycab yang berhak memilih. Jumlah calon tetap 21 orang.
Ketika suara dihirung suara tertinggi diperoleh Empy Suhartini (22 suara). Dalam sidang formatur Empy menolak menjadi Ketua PCA. Akhirnya formatur memutuskan tetap memilih Empy Suhartini sebagai ketua dan Halimatus Sa’diyah sebagai sekretaris. Terjadi tukar jabatan.
Penulis Novita Rulli R Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post