PWMU.CO – Tantangan dan peluang dakwah PCIM Timur Leste, mungkin tidak sama dengan PCIM lain. Hal ini disampaikan oleh Ketua Pimpinan Cabang Istimewa (PCIM) Timur Leste Ipolito Soares dalam Pengajian Online PCIM Malaysia Jum’at (14/7/2023)
Acara diselenggarakan oleh Majelis Hubungan dan Kerjaaama Antar Lembaga (MHKAL) PCIM Malaysia.
Ustadz Ipolito, sapaannya, menerangkan kebebasan beragama di Timor Leste menjadi satu nikmat dan menjadi lahan dakwah yang luas untuk PCIM Timor Leste.
“Meskipun Islam di Timor Leste sebagai agama minoritas, namun masyarakat Timor Leste tidak mempersoalkan itu. Karena bagi mereka hubungan sosial kekeluargaan lebih utama,” kata dia.
Pemerintah Timor Leste tidak pernah membatasi aktivitas beragama, bahkan pemimpin Timor Leste mengelu-elukan kehadiran Muhammadiyah untuk berpartisipasi dalam membangun Timor Leste khususnya dalam bidan pendidikan dan kesehatan.
“Inilah tantangan utama kita, selain itu jarangnya dai,” kata Ustadz Ipolito.
Menanggapi hal itu Ketua MHKAL PCIM Malaysia Drs Khairudin mengapresiasi dan memberi masukan agar kesempatan baik ini segera ditindaklanjuti.
“PCIM Timor Leste ini adalah PCIM termuda. Sebagai saudara tua (PCIM Malaysia), sudah seharusnya bisa membantu, termasuk menghubungkan ke PP Muhammadiyah. Agar misi internasionalisasi Muhammadiyah di Timor Leste bisa berjalan lancar. Sebagaimana yang sudah kita dengar dari Ustadz Ipolito, bahwa lahan dakwah di sana cukup luas,” kata Khairudin.
Acara yang di mulai pukul 20.30 waktu Malaysia ini dimoderatori Dr Zeldy Suriyadi, Sekretaris MHKAL PCIM Malaysia, berjalan cukup rancak sehingga mendorong Sekretaris PCIM Kuwait Nanang ikut urun rembuk berkaitan dengan program jangka panjang dan jangka pendek yang perlu dicanangkan PCIM Timor Leste.
Baca sambungan di halaman 2: Sahabat Bola