Berharap Ada Sekoci Luar dan Mubaligh YouTube
Selain itu, Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini juga berharap, agar di MPI harus punya sekoci luar yang tidak selalu namanya Muhammadiyah.
“Harus ada komunitas publikasi yang bisa memainkan peran itu. Karena ketika ada nama lain, maka ceritanya juga akan lain. Maka sekoci ini harus diperbanyak. Sekoci komunitas yang bisa mempublikasikan Muhammadiyah. Kita ini kan bukan pencitraan, tapi perlu membangun publikasi,” tandasnya.
Yang terakhir, dia berharap MPI bisa memproduksi berbagai konten atau sajian karya yang bersifat informatif, inspiratif, dan inovatif untuk ruang publik yang sekarang niscaya.
“Perlu juga melahirkan mubaligh YouTube yang milenial. Kalau (mubaligh) jadul biar jadi pengisi kajian tatap muka. Tapi kita harus melahirkan speaker-speaker yang bagus dan konten-konten yang bagus untuk era ini.Jadikanlah Muhammadiyah sebagai organisasi yang besar dan kekinian,” tegasnya.
Haedar juga sempat menyinggung hadirnya Pusat Syiar Digital Muhammadiyah (PSDM) yang dicetuskan dengan harapan agar benar-benar menjadi pusat informasi Muhammadiyah yang keren, bisa menjadi rancang bangun informasi Muhammadiyah, dan itu dijual masif.
“Saya pikir langkah-langkah itu perlu dilakukan. Sering kita termakan opini bahwa Ormas ini belum maju. Maka kita berharap TVMu juga terus dikembangkan dan makin bisa menggambarkan Muhammadiyah berkemajuan. Ada banyak hal yang perlu terus dilakukan oleh MPI,” ujarnya mengingatkan.
Dia berharap, mudah-mudahan Rakernas ini bisa menambah penguatan. Termasuk jaringan dengan PWM, PDM, PCM, hingga PRM.
“Jangan sampai ini mandek dan ada keluhan tidak punya instrumen dan lain-lain. Tolong perbaiki sistem informasi organisasi yang juga dibantu MPI, sehingga kantor wilayah, kantor daerah juga mencerminkan kemajuan itu,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni