Pengalaman Guru SD Mudipat Holiday Camp di Kampung Inggris, liputan kontributor PWMU.CO Surabaya Muhimmatul Azizah
PWMU.CO – Berada di Kampung Inggris Pare Kediri Jawa Timur selama 12 hari (3-14 Juli 2023), tentu banyak kenangan dan pengalaman. Seperti dialami 12 guru SD Muhammadiyah 4 (SD Mudipat) Pucang Surabaya.
Ada suka, sedih, dan bahagia tak luput mewarnai hari-hari mereka selama Holiday Camp tersebut. Sukanya, sebagai guru saat mendapat tugas untuk menambah ilmu dan wawasan lagi, tentu menjadi hal istimewa.
Hal ini seperti yang disampaikan Guru SD Warmiati SPd. Dia mengaku selama mengikuti acara ini bisa saling belajar, makan, ngobrol, bersenda gurau, bahkan healing bersama.
“Sedangkan dukanya tentu saja berat jauh dari keluarga. Terlebih mayoritas sudah berkeluarga dan memiliki anak. Demi tugas sekolah, harus ikhlas menjalani. Kegiatan semacam ini bukan hanya berguna untuk diri sendiri, namun akan membawa dampak positif juga bagi anak didik nantinya,” katanya.
Dia menuturkan Holiday Camp, It’s amazing, “Kita di sini mendapat tutor yang inspiratif sehingga menginspirasi saya untuk menjadi guru lebih kreatif dan menyenangkan,” ujarnya.
Dia berharap untuk gelombang berikutnya agar lebih banyak guru dikirim, biar busa menambah wawasan, kemampuan bahasa Inggris terasah, dan open minded.
Merasa Bahagia
Hal serupa juga dialami Bara Nira Santi SSi. Dia merasa sangat bahagia selama di sini. “Ke mana-mana selalu bersama, meski hanya pakai sepeda pancal. Sungguh mengasyikkan,” ucapnya.
Dia menyampaikan, selain itu, setiap saat dan di manapun selalu bicara bahasa Inggris. Bahkan, lanjutnya, saat beli cilok, batagor, atau makanan lainnya, rata-rata penjualnya bisa bahasa Inggris. “It’s a nice moment,” tuturnya.
Dia berharap agar kebiasaan yang sudah dilakukan di sini nantinya bisa menular di SD Mudipat.
Pengalaman ini pun dialami Tazkiyatun Nafsi Elhawa SS. Dia menyampaikan kegiatan selama di Kampung Inggris ini bisa menambah rasa percaya diri dalam berkomunikasi berbahasa Inggris.
“Jangan takut salah, yang penting percaya diri. Good bye Kampung Inggris,” tandasnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.