Terlahir Jadi Orang Besar
Di awal sambutannya, Ari mengutip satu kalimat latin Ad Maiora Natus Sum. Dia meyakinkan para siswa yang hadir, “Kalian terlahir menjadi orang-orang yang besar!”
Ketua Forum Silaturahmi Kepala Sekolah SD/MI Kabupaten Gresik itu kembali menekankan, “Kalian terlahir untuk menjadi orang-orang hebat, orang-orang pemenang, karena dibekali oleh Allah akal pikiran dan hati.”
Karena itulah Ari mengajak para siswa giat belajar agar bisa menjadi orang-orang besar, hebat, dan pemenang. “Yang tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri namun juga bermanfaat untuk sesama di manapun kalian berada,” imbuhnya.
Dia juga berharap para siswa tetap semangat mengikuti serangkaian program Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) selama dua pekan ke depan dan nyaman belajar di sekolah ramah anak itu. Di hari pertama itu mereka akan saling memperkenalkan diri melalui permainan dan melakukan orasi sekaligus voting pemilihan ketua beserta struktur kelas.
Esoknya, Selasa (18/7/2023), siswa akan memulai harinya dengan senam bersama, kemudian dilanjutkan diskusi kesepakatan kelas dan membuat pohon impian cita-cita bersama teman sekelas. Keseruan berlanjut hari Kamis (20/7/2023) di mana banyak kegiatan seru bertema Muharram dan circle time di kelas masing-masing. OST Expo (pengenalan 30 ekstrakulikuler), bazar buku, dan asesmen diagnostik non kognitif mewarnai agenda Jumat (21/7/2023).
Barongsai
Kejutan berikutnya, barongsai berwarna biru dan merah muncul di Lapangan Timur sekolah penggerak tahap I itu. “Seni Barongsai ini merupakan penggabungan antara seni bela diri dan enerjik. Selain itu, barongsai yang kita tahu adalah culture (budaya) dari negara Cina.
Pihaknya menghadirkan Barongsai untuk mengenalkan world culture (budaya dunia). “Jadilah orang-orang besar yang akan menyebar ke seluruh dunia dan mendakwakan Islam dengan kebaikan-kebaikannya namun jangan lupa untuk kembali ke Muhammadiyah dan Indonesia!” tutur Ari.
Sejalan dengannya, Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan Nugra Heny Aprilliah SPd menambahkan, SD Mugeb ingin mengenalkan keragaman budaya. “Ini sejalan dengan materi yang termuat di Tematik kelas 4 yang membahas indahnya kebersamaan,” ungkapnya.
Selain itu, sambung Heny, juga sebagai upaya mewujudkan salah satu profil pelajar Pancasila yang berkebhinekaan global. “Besar harapan kami anak-anak bisa mengenal ragam budaya sehingga muncul rasa saling menghormati keberagaman tersebut dan toleransi terhadap perbedaan,” imbuhnya.
Dengan demikian, lanjutnya, nantinya juga akan terimplementasikan dalam pergaulan siswa yang bisa berteman dengan siapa saja tanpa memandang agama, suku, ras, dan sebagainya di lingkungan sekolah. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post