Karya Buku
Bacaan Abdullah Said yang kaya, membuat ceramah serta tulisannya sangat menarik. Tulisannya disukai banyak kalangan lantaran bernas.
Belakangan, terbit buku Kuliah Syahadat karya Abdullah Said. Pada sebuah kesempatan di 2015, di Balikpapan, buku Kuliah Syahadat itu laris dibeli jamaah. “Kami tadi menyediakan lima puluh buku, tidak sampai setengah jam sudah habis terjual,” tutur Farid – penyedia buku itu di kota itu.
Sedikit latar belakangnya, buku itu ditulis sendiri oleh Abdullah Said dengan fasilitas komputer yang masih sangat sederhana pada saat itu. “Ini buku berat, sangat berat, dan beliau sendiri yang ketik,” kenang Abdul Latif Usman – salah satu pembimbing di Yayasan Hidayatullah Gunung Tembak Balikpapan (https://stishid.ac.id/2015/04/15/kurang-dari-setengah-jam-lima-puluh-buku-kuliah-syahadat-habis-terjual/).
Abdullah Said mendirikan Hidayatullah dalam bentuk sebuah pesantren, di Balikpapan. Gerakan itu dengan cepat menyebar ke berbagai pelosok Indonesia. Ratusan cabang Hidayatullah telah berdiri. Lalu, melalui Musyawarah Nasional I pada 9–13 Juli 2000 di Balikpapan, Hidayatullah dideklarasikan sebagai organisasi kemasyarakatan (ormas).
Abdullah Said berpulang ke Rahmatullah pada 4 Maret 1998. Jejaknya cukup banyak yang bisa kita ikuti dalam hal meraih sukses, terutama di dunia dakwah. Mari, sebagaimana dia, bacalah sebanyak mungkin buku! Seperti dia, menulislah! (*)
Editor Mohammad Nurfatoni