Kata Nabi Waspadai Tiga Hal Ini sebab Candanya Jadi Hal Serius; Oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid al-Huda Berbek, Waru, Sidoarjo.
PWMU.CO – Kajian ini berdasarkan hadits sebagai berikut:
عن أبى هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم ثلاثٌ جِدُّهنَّ جدٌّ وَهَزلُهُنَّ جِدٌّ: النِّكاحُ والطَّلاقُ والرَّجعةُ. أخرجه أبو داود، والترمذي، وابن ماجه
Dari Abu Hurairah Radliyallahu anhu berkata, Rasululullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda: “Ada tiga hal seriusnya adalah serius dan candanya adalah serius yaitu nikah, talak, dan rujuk. (HR Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Serius dan canda dalam hal ini adalah terkait ucapan. Itulah sebabnya menjaga ucapan merupakan bagian yang sangat penting dalam ajaran agama Islam. Setiap kata yang keluar dari lisan seorang hamba, akan dimintai pertanggungjawaban. Dari lisan seseorang akan dapat memberikan dampak positif atau negatif bagi orang lain di sekitarnya. Dengan ucapan seseorang akan menjadi dikenal baik ataupun dikenal tidak baik akhlaknya, karena apa yang terucap merupakan refleksi dari apa yang ada di dalam hatinya.
Dalam hadits lain Rasulullah SAW menyampaikan agar setiap Muslim dapat menjaga lisannya, kalau tidak dapat berkata yang baik sebaiknya diam. Dalam beberapa ayat-Nya Allah juga menyampaikan di antara identitas atau ciri seorang Mukmin itu adalah ketika ia berbicara dengan perkataan yang jujur, relevan, serasi, benar yakni qaulan sadida. Hati-hati bukan qaulan syadida, karena kalau sudah berubah hurufnya menjadi bermakna berkata yang keras.
Serius dan canda merupakan bagian dari interaksi antara seseorang dengan orang lain yang niscaya, maka hendaknya kita dapat membedakan kapan saat kita memang harus serius dan kapan kita bercanda. Seorang mukmin seyogyanya selalu menjaga lisannya dari ucapan yang buruk. Oleh karena itu sebelum berucap sebaiknya dipikirkan dahulu secara baik akan dampak baik dan buruknya. Rasulullah SAW bersabda:
ويلٌ لِلَّذِي يُحَدِّثُ بالحدِيثِ لِيُضْحِكَ بِهِ القوْمَ فيَكَذِبُ ويلٌ لَهُ ويلٌ لَهُ. رواه الترميذى
“Celakalah bagi orang yang mengatakan sesuatu agar ditertawakan oleh orang-orang kemudian ia berbohong, celakalah ia! Celakalah ia!” (HR Tirmidzi, Abu Daud, Nasa’I dan Ahmad).
Baca sambungan di halaman 2: Candanya adalah Serius