Fortasi Smamsi Bahas Psikologi Remaja, liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Chilmiyati
PWMU.CO – SMA Muhammadiyah 4 Sidayu (Smamsi) Gresik Jawa Timur mengadakan kegiatan Forum Ta’aruf Orientasi Siswa (Fortasi) di Aula KH Ahmad Dahlan, Selasa (18/7/2023).
Pada hari kedua, Smamsi menghadirkan Sekretaris Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Non Formal Pimpinan Daerah (PDM) Gresik Nurul Wafiyah MPd dengan materi Psikologi Remaja. Dia menyampaikan masa remaja adalah masa-masa yang labil.
“Di mana pola pikir masih bimbang, mudah terpengaruh, dan mudah masuk ke pergaulan yang salah,” kata guru SMA Negeri 1 Manyar Gresik ini.
Dia menuturkan, berbagai permasalah yang dihadapi remaja baik dengan orangtua, sekolah, lingkungan, dan sebagainya itu adalah takdir. Yang perlu kita lakukan adalah terus bergerak sambil memahami dan refleksi diri.
“Kita harus introspeksi diri mengapa masalah itu muncul. Mungkin kita yang egois karena terlalu eksiskah, tidak bisa memahami orang lain dan sebagainya,” katanya.
Dari kejadian itu kita bisa ambil positifnya, menjadi lebih baik. Yang tidak boleh itu ketika membiarkan diri jatuh. Jatuh itu pasti, tapi cepat bangkit lagi. “Itu adalah keputusan yang luar biasa,” tegasnya.
Kita bisa ambil contoh kapten kapal yang hebat tidak membiarkan ombak yang sangat besar menerjang. Mereka selalu hebat bisa melalui ombak yang sangat besar sehingga bisa lihat lautan yang luas.
“Begitu juga dengan kebahagiaan. Kebahagiaan itu hanya akan dirasakan bagi orang-orang yang selalu merasakan kesulitan atau kesusahan,” katanya.
Dia menyampaikan, selaraskan hati dan pikiran yang sama ingin berprestasi. “Jangan kalian punya pikiran buruk, ngapain susah-susah toh hanya sekolah di swasta, hanya sekolah di Smamsi. Jangan salah, banyak orang-orang hebat yang tumbuh dan dibesarkan di sekolah-sekolah Muhammadiyah,” jelasnya.
Sukses bukan tentang kalian sekolah di mana, tapi apa yang bisa kalian lakukan dan berikan untuk sekolah ini. Setiap ada masalah hadapi seperti seorang pejuang, biar kalian tambah kuat, dan tambah kuat.
Pergaulan Remaja
Nurul Wafiyah menyampaikan, di usia remaja ini biasanya banyak sekali yang salah dalam memilih pergaulan. Apalagi dengan keberadaan teknologi yang bisa diakses oleh siapa saja tanpa memandang usia.
“Sebagai pengguna sosial media harap berhati-hati dalam bersosial media karena setiap media menjadi tolak ukur orang lain menilai kita,” tekannya.
Selain itu, lanjutnya, remaja juga gampang mengkritik guru, orang lain, teman, dan orangtua, namun, lupa mengkritik dirinya sendiri.
Ingat, lanjutnya, lingkungan sangat kuat pengaruhnya, terutama kondisi yang tidak baik. Kalau kita galau ingat tempat itu, bagus atau tidak. Jika ingin menjadi orang yang sukses, maka bergaullah dengan orang yang baik. “Diri kita ditentukan dengan siapa kita berteman,” katanya.
Jadi Remaja Tangguh
Nurul Wafiyah mengatakan, seusia kalian pastinya ingin tampak hebat, tampak gaya, dan modis. Ketika itu dicapai dengan cara yang salah, memaksakan diri dan tidak sesuai dengan keadaan kita maka akan sakit sendiri.
“Remaja tangguh itu sering ngomong dengan dirinya sendiri. Saya memiliki potensi, saya memiliki kelebihan. Jangan sampai kalian tidak tahu setelah lulus ini mau jadi apa?” jelasnya.
Dia menuturkan, remaja tanggung itu fokus dengan masa depan. “Jangan hanya mengatakan halah sekolah gini-gini aja, toh nanti lulus kalau tidak kuliah ya kerja di pabrik,” ujarnya
Jika kita ingin dikatakan hebat, sambungnya, tapi caranya yang benar. Tunjukkan bahwa siswa Muhammadiyah memiliki etika yang baik dan kesopanan. Nanti, masyarakatlah yang bisa menilai.
“Tunjukkan kita siswa yang hebat sehingga orangtua punya keinginan dan bisa meneruskan ke sekolah yang lebih tinggi. Apakah kalian siap menjadikan sekolah ini menjadi lebih baik?” ucapnya.
Kata kuncinya, lanjutnya, ketika memulai sesuatu pahami, jangan banyak bicara. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post